menggunakan inovasi sebagai basis perekonomiannya

Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan perlu membumikan hasil riset dan inovasi dalam rangka meningkatkan ekonomi Indonesia.

"Indonesia perlu bertransformasi menjadi negara yang menggunakan inovasi sebagai basis perekonomiannya. Kita perlu membumikan hasil riset dan inovasi sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat, mengurangi ketergantungan impor dan menambah nilai tambah dari suatu produk,” kata Menristek Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Jakarta, Rabu.

Menurut dia, penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai inovasi perlu memperhatikan aspek kebutuhan dan keberlanjutan dalam jangka panjang dan mampu menyentuh langsung aspek kehidupan masyarakat.

Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional mengadakan rangkaian kegiatan lokakarya, focus group discussion (FGD) dan Bakti Inovasi dengan tema "Bakti Inovasi Untuk Bali Kembali: Bali Berinovasi” di Bali.

Lokakarya, FGD, dan Bakti Inovasi itu diselenggarakan bertujuan mengidentifikasi program dan kegiatan yang mendukung pelaksanaan Program Desa Berinovasi dan upaya menyinergikan kebijakan antar sektor dalam mendukung Program Desa Berinovasi.

Baca juga: Menristek: Perkuat ekosistem riset-inovasi energi baru dan terbarukan

Baca juga: Menristek: Riset dan inovasi kurangi ketergantungan impor

Program Desa Berinovasi merupakan hasil kesepahaman bersama antara Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebagai salah satu strategi dalam menanggulangi dampak Pandemi COVID-19 dan langkah pemulihan ekonomi nasional.

"Kami sangat setuju terkait inovasi desa ini, tidak diperlukan teknologi tingkat tinggi, yang dibutuhkan adalah inovasi teknologi sederhana yang bisa langsung diterapkan di desa untuk meningkatkan nilai tambah produk ekonomi masyarakat desa. Di tengah kondisi saat ini, inovasi pengembangan desa sangat sesuai dan diperlukan," ujar Gubernur Bali I Wayan Koster.

Pada kunjungan kerja ke Bali, Menristek Bambang menyerahkan beberapa produk inovasi COVID-19 sebagai rangkaian program Bakti Inovasi kepada Gubernur Bali I Wayan Koster.

Penyerahan itu disaksikan oleh Ketua Komisi VII DPR RI secara virtual dan Rektor Udayana A. A. Raka Sudewi.

Beberapa inovasi yang diserahkan antara lain Rapid Test RI-GHA sebanyak 2.000 pcs untuk Rumah Sakit Udayana, satu unit Robot Pelayan Kesehatan RAISA untuk Rumah Sakit Bali Mandara, satu unit Ventilator Transport Covent – 20 untuk Rumah Sakit Sanglah, satu unit alat pembersih udara desinfektan ATTACT untuk Pemerintah Provinsi Bali, dan paket imunitas yang berisi Wedang Uwuh, Teh Jahe, Virgin Coconut Oil (VCO), Vitamin OST-D, Minyak Kayu Putih, Curcuma Pro, Permen Cajuput, dan Teh Dia sebanyak 500 paket.

"COVID-19 memang berdampak besar bagi sektor perekonomian di Bali, namun sebenarnya Bali masih menyimpan potensi selain pariwisata, yaitu pertanian, dan kelautan yang besar. Saya optimis dengan kerja sama 'triple helix' yang kuat antara pemerintah, akademisi, dan industri, perekonomian di Bali dapat segera pulih dan bangkit kembali," ujar Menristek Bambang.

Menteri Bambang juga menyaksikan pelepasan "roadshow" Mobile BSL 2 versi bus. Mobile BSL 2 berfungsi untuk membantu pengujian sampel COVID-19.

Baca juga: Kemristek fokus bangun ekosistem riset dan inovasi 2021

Baca juga: Menteri: Sosialisasikan program riset dengan bahasa praktis

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020