Kepemimpinan humanistik vital bagi sebuah organisasi

Semarang (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperoleh gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) bidang Manajemen Olahraga.

Penganugerahan gelar tersebut dilaksanakan dalam Sidang Senat Terbuka Unnes yang digelar di Semarang, Rabu.

Airlangga Hartarto dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa sebagai penghargaan
atas kesuksesaannya dalam memimpin Pengurus Besar (PB) Wushu Indonesia.

Baca juga: Habib Lutfi peroleh gelar doktor honoris causa dari Unnes

Dalam orasi ilmiahnya, Airlangga menjelaskan tentang kepemimpinan humanis dalam kepengurusan cabang olahraga Wushu yang menunjukkan peningkatan prestasi dalam tiga tahun terakhir ini.

Ia menyebutkan banyak prestasi yang diraih cabang Wushu, mulai dari medali emas di Sea Games hingga Asian Games.

Baca juga: Unnes sapu bersih kategori perseorangan Liga Mahasiswa Jateng-DIY

Menurut dia, olahraga ini telah mengalami transformasi hingga menjadi cabang olahraga yang digemari masyarakat.

"Kepemimpinan humanistik vital bagi sebuah organisasi," katanya.

Kesuksesan Wushu, kata dia, tidak terlepas dari pembinaan atlet yang berjenjang dan berkesinambungan.

Baca juga: Airlangga Hartarto terima penghargaan di Haornas 2020

Menurut dia, dalam suatu organisasi, sumber daya manusia sebagai aset utama.

"Mengelola olahraga tidak bisa otoriter, tidak bisa transaksional," kata Ketua Umum Partai Golkar ini.

Sementara Rektor Unnes Fathur Rohkman menambahkan Airlangga Hartarto merupakan tokok keenam yang memperoleh gelar Doktor Kehormatan ini.

Baca juga: Menko Airlangga dengarkan kisah sukses penerima kartu prakerja

Selain itu, kata dia, di masa pandemi COVID-19 ini, Unnes telah memberikan gelar Doktor Kehormatan kepada dua tokoh.

Sebelum Airlangga, Unnes memberikan gelar Doktor Kehormatan kepada Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Habib Luthfi.

Baca juga: Menko Airlangga apresiasi inovasi alat pengembangan uji COVID-19 UGM

Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020