MBSL-2 merupakan langkah mewujudkan pemulihan ekonomi wisata
Denpasar (ANTARA) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Task Force Riset dan Inovasi Teknologi Penanganan COVID-19 (TFRIC-19) mengenalkan teknologi Mobile Laboratorium Biosafety Level-2 (MBSL-2) varian bus untuk pemeriksaan spesimen COVID-19 menggunakan PCR pada masyarakat Bali.
"Kegiatan 'roadshow' ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang inovasi teknologi tepat guna Mobile Laboratorium Biosafety level-2 sebagai penguatan penanganan pandemi COVID-19," kata Kepala BPPT Hammam Riza usai melepas secara resmi Bakti Inovasi Roadshow MBSL-2 varian bus di Rumah Jabatan Gubernur Bali Jayasabha, Denpasar, Selasa.
Hammam Riza melepas Bakti Inovasi Roadshow MBSL-2 yang akan berlangsung hingga 26 Desember mendatang bersama dengan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro dan Gubernur Bali Wayan Koster.
Menurut dia, karya inovasi tersebut, sekaligus untuk mendukung upaya penguatan 3T yakni tracing (pelacakan), testing (pemeriksaan) dan treatment (penyembuhan).
"Dengan hadirnya MBSL-2 ini pun merupakan langkah nyata kami dalam mewujudkan pemulihan ekonomi wisata," ucap Hammam Riza.
MSBL-2 dapat melaksanakan pengujian spesimen yang diambil dari uji usap dengan kapasitas sekitar 500 spesimen dalam waktu 24 jam.
Baca juga: Bus Mobile lab BSL-2 dukung percepatan penanganan 3T COVID-19
Baca juga: Luhut minta BPPT-Bio Farma segera produksi alat tes PCR-rapid
Selama di Bali, MBSL-2 akan melayani pemeriksaan uji usap (swab) berbasis PCR di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, khususnya untuk petugas bandara.
Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi hadirnya inovasi MBSL-2 ini, yang tentu dengan hadirnya inovasi mobile lab ini dapat membantu Bali dalam pemeriksaan spesimen COVID-19 yang akhir-akhir ini terus meningkat.
Bahkan dia akan mengajukan kepada pemerintah pusat agar bisa mendapatkan satu unit mobile lab tersebut.
Sementara itu, Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan kegiatan bentuk Bakti Inovasi ini dapat bermanfaat untuk pemulihan ekonomi pariwisata Bali.
Kegiatan Bakti Inovasi ini diawali di Yogyakarta, kemudian Bali, selanjutnya akan menuju Kabupaten Jombang untuk meningkatkan kapasitas pemeriksaan spesimen COVID-19.
Bambang juga sudah menyampaikan kepada Ketua Satgas COVID-19 Nasional agar melakukan pengadaan mobile lab untuk beberapa daerah di Indonesia termasuk Bali, kemudian diarahkan untuk tempat yang banyak wisatawannya sehingga tidak ada potensi klaster yang muncul.
MBSL-2 varian bus memiliki beberapa kelebihan dibandingkan generasi mobile lab sebelumnya, antara lain dengan platform bus, untuk memperkuat konsep mobilitas, sehingga dapat mudah dioperasikan di daerah yang membutuhkan.
Kemudian penambahan fasilitas untuk ekstraksi RNA, sehingga dapat menggunakan reagen yang lebih bervariasi (metode magnetic beads) untuk menjaga keberlanjutan pengujian.
Selain itu, penyempurnaan layout peralatan, untuk meningkatkan akurasi data dan keamanan personel penguji dan penyempurnaan sistem mekanik pintu yang dapat dibuka tutup secara touchless (nirsentuh) untuk menghindari kontaminasi.
Baca juga: Mobile Laboratorium BSL-2 Indonesia dalam mendukung deteksi COVID-19
Baca juga: Perangkat tes cepat BPPT sudah diproduksi 100 ribu unit
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020