Jakarta (ANTARA) - Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang baru saja ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Sosial harus berani melakukan reformasi birokrasi di Kementerian Sosial (Kemensos).
"Itu harus segera dilakukan dan dirombak orang-orang di dalamnya untuk mengantisipasi oknum yang berperilaku koruptif," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Ia berharap dengan kepemimpinan Risma selama dua periode memimpin Kota Surabaya, bisa mendobrak birokrasi yang mungkin kurang baik di kementerian tersebut.
Baca juga: Profil - Risma dan tantangan agar bansos COVID-19 tepat dan efektif
Tidak hanya itu, Trubus juga berharap agar Risma lebih humanis lagi sebagai pejabat negara. Apalagi, posisi kementerian yang dipimpinnya bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Ia juga mengingatkan jangan sampai Tri Rismaharini bekerja sendiri-sendiri terutama dalam menangani pandemi COVID-19.
"Bu Risma harus bisa kolaboratif jangan sampai dia kompetitif," katanya.
Jika hal itu terjadi maka dikhawatirkan terjadi ego sektoral masing-masing kementerian dan lembaga yang pada akhirnya merugikan kepentingan masyarakat, ujar dia.
Presiden Jokowi mengumumkan enam menteri baru Kabinet Indonesia Maju dari beranda Istana Merdeka Jakarta.
Baca juga: Dunia usaha berharap menteri-menteri baru percepat pemulihan ekonomi
Enam menteri tersebut yakni Tri Rismaharini ditunjuk sebagai Menteri Sosial, Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Budi Gunadi Sadikin akan mengisi jabatan Menteri Kesehatan.
Selanjutnya, Yaqut Cholil Qoumas dipercaya presiden sebagai Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dan terakhir M Luthfi akan menjabat sebagai Menteri Perdagangan.
Baca juga: Budi Sadikin, bankir senior ditantang tuntaskan masalah COVID-19-BPJS
Baca juga: Gus Yaqut jadi Menteri Agama estafet dari jenderal kepada komandan
Baca juga: Harta kekayaan enam menteri baru Kabinet Indonesia Maju
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020