Mukomuko (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, akan menjalin kerja sama dengan Universitas Andalas (Unand) Padang yang bisa memberikan hasil tes usap COVID-19 secara cepat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Desriani di Mukomuko, Senin, mengatakan untuk memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19 harus cepat diketahui orang positif dan negatif COVID-19.
“Untuk itu kita melakukan MoU dengan Unand Padang. Rencana hari ini Sekda berangkat ke Padang untuk menandatangani MoU dengan Unand, karena Sekda ada rapat, maka ditunda,” ujarnya.
Sebelum Satgas Penanganan COVID-19 daerah ini memutuskan untuk menjalin kerja sama dengan Unand Padang. Dia telah mengadakan rapat terkait solusi peralatan yang bisa hasil tes secara cepat.
Baca juga: Satu puskesmas Mukomuko tutup karena COVID-19
Baca juga: Kasus COVID-19 di Mukomuko bertambah 22 orang
Dalam rapat tersebut disampaikan alat pemeriksaan tes usap atau swab di RSMY Provinsi Bengkulu tidak mampu menampung sampel tes usap dari 10 kabupaten/kota.
Selama ini hasil tes usap dari daerah yang dikirim ke laboratorium di provinsi terlalu lama keluarnya, yakni selama 14 hari sehingga daerah ini tidak bisa cepat untuk melakukan penelusuran riwayat kontak pasien COVID-19.
Lamanya hasil tes usap keluar dari provinsi dapat membahayakan masyarakat di daerah ini terutama bagi mereka yang sudah kontak erat dengan pasien COVID-19 tanpa gejala.
Pemerintah provinsi berharap kabupaten/kota mandiri membeli sendiri alat untuk pemeriksaan sampel tes usap, tetapi harga peralatan pemeriksaan sampel tes usap tersebut tidak murah.
Oleh karena itu, katanya, Satgas Penanganan COVID-19 daerah ini menyiasatinya dengan bekerjasama dengan pihak Unand Padang yang bisa memberikan hasil tes usap secara cepat.
Karena di Unand Padang masih memungkinkan menerima sampel tes usap dari daerah ini dan mereka masih bisa memberikan hasil tes usap COVID-19 secara cepat kepada daerah ini.*
Baca juga: Belasan anggota KPPS reaktif COVID-19 di Kabupaten Mukomuko mundur
Baca juga: Riwayat kontak tujuh pasien COVID-19 di Mukomuko-Bengkulu ditelusuri
Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020