Manado (ANTARA) - Sebanyak 154.845 personel dari jajaran kepolisian, TNI serta sejumlah instansi akan diterjunkan dalam Operasi Lilin 2020.
Hal itu tertuang dalam sambutan Kapolri yang dibacakan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey saat memimpin apel gelar pasukan 'Operasi Lilin Samrat 2020 daIam rangka pengamanan perayaan natal dan tahun baru di Sulut, Senin.
"Operasi Lilin 2020 akan digelar selama 15 hari, mulai dari tanggal 21 Desember 2020 sampai dengan tanggal 4 Januari 2021," ujar Gubernur Olly.
Ia mengatakan, Polri mempersiapkan sebanyak 83.917 personel polisi, sebanyak 15.842 personel TNI, serta sebanyak 55.086 personel instansi terkait lainnya.
Baca juga: Ada 10 Pos Pengamanan pada Operasi Lilin Jaya 2020 di Jaksel
Baca juga: Kapolda Sumbar ajak masyarakat disiplin terapkan protokol kesehatan
Baca juga: Polres Jakbar libatkan 1.858 personel pengamanan Natal-Tahun Baru
Personel tersebut akan ditempatkan pada 1.607 pos pengamanan terkait antisipasi gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.
Selanjutnya, di 675 pos pelayanan untuk melaksanakan pengamanan di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, dan lain-lain.
Menurut Gubernur, apel gelar pasukan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan Operasi Lilin 2020 dalam rangka pengamanan perayaan natal dan tahun baru, baik aspek personel maupun sarana prasarana, serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI, Pemda, dan mitra kamtibmas lainnya.
Kegiatan pengamanan ini mengedepankan kegiatan preemptiv dan preventif secara humanis, serta penegakan hukum secara tegas dan profesional, sebut Gubernur.
"Tentunya, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19," katanya.
Apel ini diselenggarakan secara serentak di seluruh jajaran Polri, mulai dari tingkat Mabes Polri hingga kesatuan kewilayahan.
“Pengamanan ini tidak boleh dianggap sebagai agenda rutin tahunan biasa, sehingga menjadikan kita cenderung underestimate dan kurang waspada terhadap setiap dinamika perkembangan masyarakat, apalagi di masa pandemi COVID-19 saat ini. Kita harus lebih peduli. Jangan sampai kegiatan perayaan natal dan tahun baru menimbulkan klaster-klaster baru penyebaran COVID-19,” tegasnya.
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020