"Curah hujan tinggi menyebabkan debit air sungai meluap, sehingga mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Anambas Yohan melalui siaran pers di Anambas, Minggu malam.
Banjir bandang terjadi di Kecamatan Siantan, sedangkan tanah longsor di Kecamatan Siantan dan Siantan Timur.
Cakupan lokasi di Kecamatan Siantan, kata dia, meliputi banjir bandang di Kelurahan Tarempa (wilayah Patimura dan Raden Saleh).
Baca juga: Kecamatan berpotensi longsor di Sumsel meningkat
Banjir bandang di Desa Tarempa Selatan (wilayah Batu Tambun dan sekitarnya), sedangkan tanah longsor di Desa Pesisir Timur menimbun badan jalan. Di Kecamatan Siantan Timur tanah longsor di Desa Temburun menimbun badan jalan.
Tidak ada korban jiwa meninggal dunia dalam bencana tersebut, namun masyarakat terdampak banjir bandang dan tanah longsor diperkirakan berjumlah 300 kepala keluarga (KK). Di daerah Patimura diperkirakan berjumlah 100 KK dan di daerah Raden Saleh diperkirakan berjumlah 200 KK.
Bencana juga mengakibatkan kerusakan sarana dan prasarana umum, seperti akses jalan di Desa Pesisir Timur dan Temburun tertutup sehingga mengganggu jalur transportasi.
"Adapun kebutuhan mendesak saat ini adalah peralatan evakuasi, logistik, peralatan dapur umum, dan alat berat," katanya.
Ia menyampaikan ketersediaan sumber daya yang dapat dimobilisasi untuk penanganan bencana alam di daerah tersebut, seperti peralatan evakuasi, logistik, peralatan dapur umum, serta beras.
Baca juga: Kendari bangun kolam retensi antisipasi bencana hidrometeorologi
Baca juga: Hujan tinggi, banjir bandang dan tanah longsor terjang Jember-Jatim
Pewarta: Ogen
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020