Berulang kali statistik itu ibarat sepotong daging atau ikan yang luar biasa tetapi dimasak dengan cara yang burukJakarta (ANTARA) - Manajer Tottenham Hotspur Jose Mourinho menepis kritik terkait gaya permainan konservatif timnya saat dikalahkan Liverpool 2-1 pada Rabu, dengan mengatakan bahwa terlalu banyak penekanan dalam statistik penguasaan bola yang tidak ada maknanya.
Spurs tercatat hanya menguasai bola 24 persen dengan 19 operan di sepertiga akhir pertandingan dibandingkan dengan 200 operan Liverpool, namun Mourinho berpendapat bahwa tim yang lebih kuat telah kalah setelah sundulan pada menit ke-90 dari Roberto Firmino yang membuat klub London utara itu gagal menunjukkan supremasinya.
"Saya suka segalanya dalam sepak bola," kata Mourinho menjelang pertandingan kandang Liga Premier melawan Leicester City, Minggu. "Saya suka serangan terorganisir, saya suka sepak bola dengan lebih banyak transisi, saya suka bertahan dengan intensitas tinggi atau rendah."
Baca juga: Jose Mourinho sebut timnya pantas menang lawan Liverpool
"Media menyukai kata penguasaan bola itu dan statistik. Terkadang Anda berkata, 'statistik mengatakan pemain B memiliki efisiensi 92 persen dalam operannya.' Tetapi mereka tidak mengatakan bahwa pemain itu hanya melakukan operan sejauh dua meter, dan mereka tidak mengatakan bahwa pemain itu adalah seorang bek tengah yang hanya memberikan umpan kepada bek tengah lainnya."
"Berulang kali statistik itu ibarat sepotong daging atau ikan yang luar biasa tetapi dimasak dengan cara yang buruk. Itu tidak memberikan saya banyak makna. Apa yang dikatakannya adalah jumlah gol yang anda cetak dan peluang yang anda ciptakan. Anda bisa saja hanya sedikit menguasai bola tapi mencetak gol lebih banyak."
Spurs berada di urutan kedua klasemen Liga Inggris dengan 25 poin, terpaut tiga poin di belakang pemuncak Liverpool, demikian Reuters.
Baca juga: Mourinho keluhkan perlakuan berbeda antara dia dan Klopp
Baca juga: Jose Mourinho yakin Son Heung-min ingin pensiun di Tottenham Hotspur
Pewarta: Junaydi Suswanto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020