Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengatakan Unit Donor Darah (UDD) PMI terus meningkatkan ketersediaan dan kualitas darah yang berkesinambungan.
"Sesuai dengan tema Rakernis tahun 2020 ini 'Darah yang aman untuk menyelamatkan kehidupan' tentunya kita tidak hanya bertugas untuk menjaga ketersediaan darah saja, tetapi menjaga kualitasnya," katanya, Sabtu.
PMI senantiasa membantu Pemerintah terutama Kementerian Kesehatan untuk pemenuhan kebutuhan darah nasional yg aman, bermutu, berkualitas dan berkesinambungan.
Baca juga: PMI Banjarnegara salurkan bantuan untuk warga terdampak longsor
Begitu juga dengan pemenuhan kebutuhan donor plasma konvalesen untuk terapi pasien COVID-19 yang tentunya pemenuhan ketersediaan darah ini menjadi tanggung jawab semua.
Menurutnya, darah dan komponennya tidak ada pabriknya maka JK mengajak seluruh pengurus PMI dan UDD dari tingkat pusat, provinis hingga kota/kabupaten bisa melibatkan masyarakat , TNI/ POLRI dan aparatur sipil negara (ASN) untuk menjaga persediaan darah nasional.
Sementara, Sekretaris Jendral PMI Sudirman Said mengingatkan kepada seluruh jajarannya untuk selalu menjaga ketersediaan darah di masing-masing UDD.
"Sudah menjadi kewajiban kita (PMI) untuk mencari berbagai solusi terkait persediaan darah, jangan sampai ada warga yang membutuhkan darah tetapi kesulitan mencarinya," katanya.
Setiap UDD PMI di daerah baik tingkat provinsi, kota dan kabupaten harus bisa melakukan terobosan dan berinovasi dalam menyediakan darah.
Baca juga: Sekjen PMI: Jangan abaikan persediaan darah
Selain itu juga harus mampu melakukan penggalangan dana CSR agar dapat membantu meningkatkan kinerja UDD PMI.
Ketersediaan darah merupakan hal yang sangat penting, setiap UDD harus mampu mencari solusi untuk memenuhi stok darah, mulai dari jemput bola, bekerjasama dengan instansi lainnya dan mengadakan event-event yang bisa menggugah masyarakat untuk menjadi pendonor.
Kemudian memantapkan Sistem Informasi Donor Darah (Simsdondar) dan menyosialisasikannya kepada masyarakat, apalagi di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini sehingga dapat mendukung pelaksanaan UDD dari recruitment donor hingga distribusi ke rumah sakit.
Di sisi lain, Donor Plasma konsvalesen menjadi pembahasan utama pada Rakernis UDD Palang Merah Indonesia PMI yang diikuti oleh seluruh UDD tingkat provinsi.
Pengurus Pusat Bidang UDD Linda Lukitari Waseso mengatakan plasma konvalesen bisa menjadi terapi tambahan yang aman untuk pasien COVID-19. Secara umum pelaksanaan donor darah yg dilakukan PMI ini sudah ada aturannya dari Permenkes RI.
Baca juga: PMI siagakan ratusan UDD bantu distribusi vaksin COVID-19
Ketua UDD PMI Pusat Pusat Ria Syafitri mengatakan pengambilan dan pemberian plasma konvalesen ini tidak bisa sembarangan.
Sebab pendonor dan pasien penerima terapi plasma konvalesen itu harus sesuai dengan kategori dan persyaratan yang telah ditentukan.
Selain itu salah satu syarat pendonor COVID-19, diutamakan laki laki, namun wanita yang belum menikah, belum pernah hamil, belum memiliki anak juga bisa menjadi donor plasma.
Lanjutnya, penyintas COVID-19 yang akan mendonorkan plasmanya, dengan test swab PCR negatif, bebas gejala selama 14 hari pasca dirawat di rumah sakit atau isolasi mandiri. Dan di UDD PMI, pihaknya juga melakukan pemeriksaan sampel darah sebelum dilakukan pengambilan Plasma konvalesen
"Petugas UDD di provinsi, kabupaten maupun kota yang melaksanakan pelayanan plasma konvalesen harus mengikuti pelatihan seperti pengambilan plasmaferesis, pemeriksaan titer antibody dan lain-lain yang diselenggarakan oleh UDD Pusat," katanya.
Baca juga: Jusuf Kalla minta PMI daerah produksi plasma konvalesen COVID-19
Baca juga: Jusuf Kalla lantik pengurus PMI Jatim di Grahadi
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020