Kami pastikan belum ada kasus konfirmasi COVID-19 yang disebabkan kunjungan ke objek wisata di Gunung Kidul, baik petugas di lapangan dan wisatawan yang berkunjung.
Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan seluruh objek wisata aman dikunjungi wisatawan pada libur Natal dan Tahun Baru 2021 karena telah lolos uji coba penerapan protokol kesehatan, sehingga aman dari potensi ancaman penyebaran COVID-19.
"Kami pastikan belum ada kasus konfirmasi COVID-19 yang disebabkan kunjungan ke objek wisata di Gunung Kidul, baik petugas di lapangan dan wisatawan yang berkunjung," kata Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Asty Wijayanti di Gunung Kidul, Jumat.
Ia mengakui di wilayah DIY, khusus di wilayah Gunung Kidul, kasus COVID-19 dalam waktu tiga hari terakhir mengalami kenaikan tinggi. Ia berharap tidak ada penurunan minat masyarakat untuk berlibur di objek wisata di Gunung Kidul.
Baca juga: Sultan HB X: Kesadaran menerapkan prokes semestinya lebih baik
Ia memastikan seluruh objek wisata di wilayah ini sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Berdasarkan hasil evaluasi libur panjang akhir Oktober silam, Dispar saat itu melakukan rapid test pada sejumlah pelaku wisata. Salah satu lokasi yang dilakukan rapid test adalah Desa Mulo, Wonosari. Terutama mereka yang dilibatkan dalam aktivitas wisata di Geosite Ngingrong.
"Mereka sudah menjalani rapid test dan hasilnya semua non reaktif. Artinya pelaku wisata benar-benar melaksanakan prosedur protokol kesehatan secara ketat. Kami berharap wisatawan tidak takut berkunjung ke objek wisata di Gunung Kidul," harapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Dispar Gunung Kidul Harry Sukmono mengatakan saat ini hampir semua destinasi wisata mulai dibuka. Namun semua tetap dengan pembatasan jumlah kunjungan.
"Semuanya tetap dalam tahap uji coba, yang belum buka tinggal beberapa," kata Harry.
Baca juga: Ganjar minta jam operasional objek wisata dan mal dibatasi
Demi mempersiapkan libur akhir tahun, ia memastikan penerapan dan fasilitas protokol kesehatan akan dievaluasi dan dimonitor. Pelaku wisata juga akan dikoordinasikan secara intensif.
Pemerintah pusat beberapa waktu lalu memutuskan mengurangi libur akhir tahun. Namun Harry menegaskan itu tidak bisa jadi alasan untuk melonggarkan penerapan protokol kesehatan.
"Komitmen penerapan protokol kesehatan harus tetap dilakukan, karena kesehatan, keamanan dan kenyamanan wisatawan jadi yang terpenting," katanya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020