Makassar (ANTARA) - Tim Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) berhasil mengevakuasi seluruh awak kapal nelayan KM Lapamas 06 yang mengalami insiden mesin kapal mati di Perairan Pamatata, Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan.
"Jumlah awak kapal sebanyak tujuh orang, satu di antaranya sudah meninggal dunia," ujar Koordinator Lapangan Basarnas Selayar, Febrianto Tri Setiawan saat dikonfirmasi, Kamis.
Data yang diterima, enam awak kapal yang selamat yakni Iksan (KKM), serta Rivaldiansyah, Muhammad Dahlan, Ashar Maulana dan Arif masing-masing Anak Buah Kapal (ABK). Sedangkan satu korban meninggal dunia adalah nahkoda kapal bernama Subhan.
Sebelum kejadian, kapal tersebut telah bertolak dari Pulau Rajuni pada Rabu, 16 Desember 2020 sekitar pukul 21.30 WITA menuju Desa Soreang, Kabupaten Sinjai. Namun naas pada Pukul 00.00 WITA, mesin kapal tiba-tiba mengalami masalah mati mesin dan tidak bisa dinyalakan.
Kapal saat itu berada di sebelah timur Kabupaten Selayar dengan posisi titik koordinat S 05°58"38,8' dan E 120°43"53,6'. Kondisi cuaca pun cukup ekstrim dengan ombak tinggi malam itu.
"Setelah mendapat informasi, tim Basarnas Selayar bersama unsur TNI Angkatan Laut, Kepolisian serta Tagana menuju titik lokasi sesuai laporan yang masuk untuk mengevakuasi korban," katanya.
Salah seorang awak KM Lapamas 06, Ihksan saat dihubungi menuturkan, korban meninggal dunia telah dievakuasi tim penyelamat. Rencananya, jenazah Subhan akan dibawa ke Kabupaten Sinjai untuk dimakamkan.
"Sementara ini jenazah almarhum dievakuasi. Selanjutnya, akan dibawa ke Sinjai. Almarhum adalah om saya, memang sedang sakit, sebelum meninggal dia bilang perih lambungnya," beber Ihksan.
Ia mengungkapkan, pamannya memiliki riwayat sakit lambung. Ketika sedang mencari ikan di perairan Pamatata, korban mengeluh sakit perih pada bagian lambung, kemudian akan dibawa ke Pulau Rajuni, dataran terdekat dari lokasi untuk mendapat pengobatan.
Namun dalam perjalanan cuaca buruk disertai ombak tinggi menghantam kapal itu membuat mesin mendadak mati. Kapalnya pun terombang ambing oleh ombak yang cukup tinggi, mereka sempat bertahan sampai pagi hari, kemudian melaporkan kondisinya ke Basarnas.
Dikonfimasi terpisah, Kepala Pos Basarnas Bantaeng, Arman Amiruddin mengatakan proses evakuasi ditangani Pos SAR Selayar. Ia membenarkan kapal tersebut mengalami masalah mesin induk mati. Namun kapalnya sudah dievakuasi menggunakan mesin bantu termasuk jasad almarhum.
"Info dari pos selayar, kalau tidak ada perubahan. Rencananya mayat dievakuasi sampai Bira (Kabupaten Bulukumba) lalu diangkut ambulans yang sudah disiapkn pihak keluarga untuk dibawa ke Kabupaten Sinjai," paparnya.
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020