Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memproyeksi produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada tahun 2021 mencapai 52,30 juta ton.
Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman menjelaskan volume tersebut mengalami peningkatan dari produksi CPO tahun ini yang diperkirakan mencapai 49,12 juta ton.
"Proyeksi produksi CPO kurang lebih sekitar 49,12 juta ton kemudian tahun 2021 akan meningkat sebesar 52,30 juta ton," kata Eddy dalam acara media gathering di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Dana pungutan ekspor sawit pada 2021 diproyeksikan capai Rp45 triliun
Ada pun berdasarkan data sementara Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), realisasi produksi CPO mencapai 43 juta ton periode Januari-Oktober 2020.
Eddy menjelaskan dengan produksi yang diproyeksi meningkat, permintaan CPO, baik untuk ekspor maupun kebutuhan dalam negeri pada tahun 2021 juga meningkat.
Hingga akhir tahun, BPDPKS memproyeksi permintaan CPO untuk ekspor sebesar 26,74 juta ton dan konsumsi domestik, baik pangan maupun oleochemical sebesar 10,82 juta ton.
Baca juga: Pemerintah sebut penyesuaian pungutan ekspor bantu pengembangan sawit
"Tahun 2021 kita proyeksikan ekspor CPO akan meningkat sebesar 27,36 juta ton dan konsumsi domestik meningkat menjadi 11,23 juta ton," kata Eddy.
Untuk biodiesel tahun 2020, penyerapan CPO diperkirakan mencapai 8,54 juta kilo liter (KL), kemudian meningkat di tahun 2021 sebesar 9,2 juta KL.
Sementara itu, harga CPO CIF Rotterdam pada tahun 2020 berada di rentang 566-854 dolar AS per metrik ton, kemudian pada tahun 2021 diproyeksikan untuk harga tertinggi (upper price) di rentang 732-864 dolar AS per MT, serta pada harga terendah (lowest price) 590-750 per MT.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020