Semarang (ANTARA) - Promotor kejuaraan MXGP Semarang 2018, PT Arena Sirkuit Internasional, menyebut laporan pertanggungjawaban dana pelaksanaan balap motocross sekitar Rp5 miliar sudah diaudit oleh auditor independen.
"Ada masuk dana Rp16 miliar, yang digunakan oleh EO hanya Rp5 miliar sekian," kata Direktur Utama PT Arena Sirkuit Internasional Judiarto Tjitrasmoro, saat diperiksa sebagai saksi kasus dugaan pencemaran nama baik oleh Ketua IMI Jawa Tengah Kadarusman dalam sidang secara daring di PN Semarang, Rabu.
Baca juga: Tiket MXGP Semarang paling murah Rp25 ribu
Menurut dia, sebagai penyelenggara balap motocross berskala internasional, PT Arena Sirkuit Internasional hanya membuat pertanggungjawaban untuk dana sebesar Rp5 miliar itu.
Ia menjelaskan dana sebanyak itu antara lain digunakan untuk biaya hiburan, pembuatan sirkuit, menyewa alat berat, hingga menyewa kontainer.
Bahkan, lanjutnya, laporan pertanggungjawaban tersebut sudah diserahkan kepada IMI Jawa Tengah sebagai pemberi pekerjaan, dengan serah terima di depan notaris.
Baca juga: 60 pebalap dunia bakal ikuti MXGP di Palembang
Selama kurun waktu September 2018 hingga Maret 2019, lanjutnya, Kadarusman diduga melakukan pencemaran nama baik yang dilakukan melalui media massa maupun pesan Whatsapp.
"Saya disebut belum menyerahkan LPJ ke IMI Jawa Tengah, dibilang melarikan diri, tidak bertanggung jawab," katanya di bawah sumpah dalam sidang yang dipimpin Hakim Ketua Eko Budi Supriyanto itu.
Seiring berjalannya waktu, menurut dia, sudah ada permintaan maaf dari Kadarusman tentang kejadian itu.
Ia menyebut dirinya bersama terdakwa Kadarusman sudah membuat kesepakatan damai dan telah mencabut laporan dugaan pencemaran nama baik di Bareskrim Polri tersebut.
Baca juga: IMI: Semarang salah satu sirkuit terbaik MXGP
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020