GiGa Indonesia merupakan wadah berhimpunnya para pihak yang peduli dan ingin berpartisipasi dalam pembangunan keluarga. Visi membangun ketahanan keluarga untuk mencapai Keluarga sejahtera dan berkualitas.
Depok (ANTARA) - Ketua Penggiat Keluarga (GiGa) Indonesia Prof. Dr.Ir Euis Sunarti mengatakan dibentuknya Koalisi Nasional Ketahanan Keluarga Indonesia (KNKKI) untuk mengemban amanat khusus terkait peningkatan efektivitas, pencarian dan penetapan upaya terobosan dan percepatan pembangunan ketahanan keluarga secara nasional.
"Koalisi Nasional Ketahanan Keluarga Indonesia (KN-KKI) sebagai wadah musyawarah yang bersifat independen, untuk menjadi mitra pemerintah," kata Prof Euis Sunarti dalam keterangannya saat pra launching KNKKI di Depok, Rabu.
Selain itu juga KNKKI bekerja untuk menyediakan saran dan rekomendasi terkait peta jalan perencanaan jangka panjang dan menengah, rekomendasi pembinaan, pengawasan, dan pengendalian; dan rekomendasi efektifitas, terobosan, dan percepatan pembangunan ketahanan keluarga.
Baca juga: Lima fraksi tolak teruskan proses RUU Ketahanan Keluarga
Baca juga: Menko PMK tekankan ketahanan keluarga saat diskusi FEMA IPB
KNKKI akan dilaunching pada 22 Desember 2020, bertepatan dengan peringatan Hari Ibu. Acara ini dilaksanakan secara online, dihadiri para berbagai unsur nonpemerintah yaitu akademisi dan peneliti dari perguruan tinggi dan lembaga kajian dan pengembangan, perorangan yang berkontribusi nyata dalam pembangunan keluarga, organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, media, dan dunia usaha.
Sebagai entitas terkecil dari bangunan masyarakat, keluarga memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keluarga dengan ketahanan yang kokoh akan melahirkan bangsa yang kuat.
GiGa Indonesia merupakan wadah berhimpunnya para pihak yang peduli dan ingin berpartisipasi dalam pembangunan keluarga. Visi nya adalah membangun ketahanan keluarga untuk mencapai Keluarga sejahtera dan berkualitas.
GiGa Indonesia didirikan dengan tujuan mendorong pemerintah dan stake holder lain pembangunan keluarga untuk mengembangkan kebijakan ramah keluarga, meningkatan perlindungan anggota keluarga serta efektivitas pemberdayaan keluarga (penyuluhan, konseling) pada berbagai tahap perkembangan keluarga dan keragaman sosial ekonomi dan zona agroekologi.
Baca juga: Ketahanan pangan berbasis keluarga jadi kunci atasi pandemi COVID-19
Baca juga: Ahli IPB: Ketahanan keluarga butuh harmonisasi maskulinitas-feminitas
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020