Paris (ANTARA) - Murid-murid di Prancis akan diizinkan tidak bersekolah dan tetap berada di rumah pada Kamis dan Jumat jika keluarga mereka ingin melakukan isolasi mandiri menjelang Natal, kata Perdana Menteri Jean Castex, Selasa.
Dewan medis COVID-19 pemerintah pada Senin mengatakan bahwa keluarga yang berencana menerima kedatangan orang-orang yang rentan terhadap COVID-19, seperti kerabat lansia, harus menjalani karantina selama sepekan sebelumnya apabila memungkinkan.
Pihak sekolah seharusnya tidak menghukum siswa yang tidak masuk dalam dua hari terakhir semester pertama, kata dewan tersebut.
Saat ditanya apakah dirinya mendukung imbauan tersebut, Castex berkata kepada radio Europe 1: "Tentu saja."
Baca juga: Masa pandemi Covid-19 tidak halangi siswa di Prancis belajar gamelan
Baca juga: Kasus COVID-19 Prancis naik, jumlah pasien perawatan intensif turun
Pemerintah di seluruh Eropa sedang bergulat agar dapat menahan gelombang COVID-19 kedua yang kuat sama seperti keluarga yang ingin sekali berkumpul selama perayaan Natal.
Prancis menunda membuka teater, museum serta bioskop dan kembali memberlakukan jam malam mulai Selasa. Sementara Belanda akan menerapkan penguncian (lockdown) lanjutan yang ketat dan Jerman akan menutup pertokoan non-esensial mulai Rabu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Presiden Prancis: vaksinasi COVID-19 dapat dimulai akhir tahun
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020