Jakarta (ANTARA) - Sejumlah elemen pemegang polis dan masyarakat mengirimkan karangan bunga sebagai bentuk apresiasi program restrukturisasi Jiwasraya.
Puluhan karangan bunga berisi dukungan terhadap Program Restrukturisasi Polis Jiwasraya memadati teras gedung Kantor Pusat PT Asuransi Jiwasraya (Persero) di Jalan Juanda No.34, Jakarta Pusat, Selasa.
Manajemen Asuransi Jiwasraya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa menyampaikan, salah satu elemen masyarakat menilai skema restrukturisasi polis merupakan kebijakan yang tepat dan realistis untuk menyelamatkan seluruh polis nasabah Jiwasraya.
Apalagi, saat ini beban keuangan negara yang cukup berat lantaran diterpa pandemik.
Baca juga: Sambut restrukturisasi, nasabah Jiwasraya mulai registrasi data polis
"Restrukturisasi polis: Keputusan tepat, nasabah selamat!," tulis Masyarakat Perasuransian Indonesia dalam karangan bunga.
Sementara itu, Kumpulan Pemegang Polis Ritel Jiwasraya menyatakan dengan program restrukturisasi Jiwasraya akan memberi kepastian waktu atas pengembalian dana pemegang polis yang selama dua tahun terakhir penuh ketidakpastian.
"Restrukturisasi beri kepastian untuk kami!," tulis Kumpulan Pemegang Polis Ritel Jiwasraya.
Sementara itu, terdapat pula karangan bunga dari Kumpulan Nasabah Ritel Jiwasraya yang menulis dukungan pada Direktur Utama Jiwasraya, "Terima Kasih Hexana T. Sasongko, Jasamu Abadi!".
Tak hanya dukungan, terdapat pula pernyataan dari kalangan Agen Asuransi Jiwasraya yang menyatakan kesiapan mereka untuk menyukseskan restrukturisasi. Selama ini, mereka mengaku kehilangan kepercayaan diri lantaran perusahaan Jiwasraya mengalami gagal bayar akibat kesalahan dalam pengelolaan manajemen oleh manajemen sebelumnya.
Baca juga: Manajemen baru Jiwasraya ungkap perjuangan program restrukturisasi
"Kami siap sukseskan Program Restrukturisasi Polis Jiwasraya. Program restrukturisasi bikin kepercayaan kami kembali," tulis Forum Keagenan Jiwasraya.
Dukungan juga datang dari para pegawai BUMN. Mereka merasa, program restrukturisasi Jiwasraya akan menyelamatkan wajah dan reputasi perusahaan BUMN.
"To: Manajemen Baru Jiwasraya, terima kasih telah mengembalikan reputasi BUMN dan pemerintah," tulis Persatuan Pegawai BUMN Pendukung Restrukturisasi Jiwasraya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima mengatakan skema restrukturisasi dinilai merupakan pilihan terbaik untuk menyelamatkan seluruh polis nasabah Jiwasraya, dibanding skema lainnya.
Baca juga: Ini tujuan program restrukturisasi polis Jiwasraya
Ia menambahkan, beberapa opsi lainnya yakni Likudasi dan Bail Out bukan pilihan yang tepat. Opsi Likudasi akan menciptakan ketidakpastian dan kerugian bagi nasabah, sementara opsi Bail Out tidak punya landasan hukum.
"Likuidasi tidak kita pilih mengingat 2,59 juta nasabah Jiwasraya akan dirugikan. Untuk Bail Out, tidak punya dasar hukum," kata dia.
Adapun pilihan opsi skema restrukturisasi didasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Usaha Perasuransian, kemudian terdapat juga Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 71 Tahun 2016 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.
Hingga 30 November 2020, Jiwasraya mencatat liabilias sebesar Rp54,4 triliun denga total aset hanya Rp15,8 triliun. Sehingga Jiwasraya mengalami negatif ekuitas Rp38,6 triliun. Sedangkan nilai tunggakan Jiwasraya yang belum mampu dibayarkan kepada pemegang polis, sudah di kisaran Rp 19,3 triliun.
Baca juga: Program restrukturisasi polis Jiwasraya resmi dimulai
Baca juga: Nasabah minta Jiwasraya segera umumkan program restrukturisasi
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020