Uji klinis dengan lebih dari 12.000 partisipan sebelumnya melibatkan anak-anak di atas usia lima tahun dengan persetujuan orang tua mereka. Namun, data uji klinis milik Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat diperbarui pada 10 Desember guna membatalkan sub kelompok tersebut termasuk anak-anak.
Pengembang vaksin lainnya seperti Pfizer, Johnson & Johnson dan Moderna sedang menguji calon vaksin mereka pada anak-anak muda berusia 12 tahun guna mengetahui lebih lanjut seberapa efektif vaksin mereka pada kelompok usia yang lebih luas.
Baca juga: Inggris sambut bergabungnya Indonesia dalam Mekanisme Pasar COVAX
Baca juga: Relawan 90 tahun di London orang pertama yang disuntik vaksin COVID
AstraZeneca, yang sedang mengerjakan vaksin bersama Universitas Oxford, tidak langsung menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Spektrum usia yang lebih luas pada uji klinis dapat membantu para pengembang memahami seberapa ampuh vaksin mereka pada populasi yang lebih besar. Namun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS pada Oktober mengatakan bahwa anak-anak tidak boleh direkomendasikan untuk vaksinasi COVID-19 awal.
Vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca menghasilkan respons imun yang kuat pada orang dewasa yang lebih tua, menurut data yang diterbitkan pada November.
Pernah menjadi yang terdepan, AstraZeneca kini diambil alih oleh Pfizer dan mitranya dari Jerman BioNTech serta Moderna dalam perlombaan pengembangan vaksin COVID-19.
Sumber: Reuters
Baca juga: AstraZeneca setuju kombinasikan komponen Sputnik V untuk vaksin COVID
Baca juga: Menlu Inggris: vaksin adalah secercah cahaya dalam kegelapan COVID-19
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020