"Jumlah yang sembuh sebanyak 694 orang, yang meninggal 15 orang sedangkan yang masih dirawat sebanyak 582 orang," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tarakan, Devi Ika Indriarti di Tarakan, Selasa.
Kasus suspek yang dipantau di Tarakan saat ini sebanyak 139 orang, yakni orang yang dengan gejala ISPA.
“Mereka pada 14 hari terakhir memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang memiliki transmisi lokal,” kata Devi.
Baca juga: Ada dua lagi, pasien positif meninggal di Tarakan-Kaltara 15 orang
Baca juga: Dua pasien positif COVID-19 meninggal dunia di Tarakan
Orang dengan salah satu gejala ISPA dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan pasien positif COVID-19, orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
“Jumlah seluruh kontak erat yang sedang dipantau saat ini sebanyak 1.635 orang. Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19,” katanya.
Riwayat kontak erat yang dimaksud adalah kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable/kasus konfirmasi dalam radius satu meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih. Kemudian sentuhan fisik langsung dengan kasus yang terkonfirmasi seperti salaman, berpegangan tangan dan lainnya.
Selanjutnya orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus terkonfirmasi tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai standar serta situasi lainnya yang mengindikasi adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi.*
Baca juga: BPBD Tarakan tidak memberi izin nobar debat kandidat selama pilkada
Baca juga: Petugas Satpol PP Tarakan masih temukan pelanggaran protokol kesehatan
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020