Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur Tri Rismaharini meninjau langsung tanggul Sungai Kali Lamong yang berada di Kelurahan Sumberrejo Kecamatan Pakal, Senin, guna memastikan tanggul mampu menahan aliran air Sungai Bengawan Solo.
"Alhamdulillah tadi saya meninjau ke sana ketinggian air Kali Lamong itu 2,25 meter, dulu pernah 3 meter. Sekitar November lalu, tanggul kita sudah penuh menutup sepanjang Kali Lamong yang melintasi wilayah Surabaya. Kurang lebih panjangnya 14 kilometer," kata Wali Kota Risma.
Baca juga: Pemkot Surabaya intensifkan pengerukan drainase antisipasi banjir
Menurut dia, karena endapan lumpur di Sungai Bengawan Solo tinggi, maka ketika terjadi hujan deras aliran air meluap dan turun ke anak sungai, salah satunya mengalir ke Kali Lamong yang melintasi Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik dan bermuara di Kota Surabaya.
"Nah yang kita lakukan kita kan ada sungai yang menuju Kali Lamong, itu tadi ketinggiannya mungkin hanya sekitar 20-40 centimeter yang ada di dalam tanggul kita, itu kemudian airnya kita pompa," katanya.
Baca juga: Antisipasi banjir, Jakarta Utara perbanyak posko pengungsian
Hal ini, lanjut dia, dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir ketika debit air di Kali Lamong tinggi. Untuk itu, kata dia, Pemkot Surabaya juga membangun tanggul secara konvensional di sepanjang Kali Lamong yang melintasi wilayah Surabaya.
"Kalau tidak ada tanggul itu mungkin sudah banjir Surabaya karena ketinggiannya tadi sudah 2,25 meter. Tapi karena ada tanggul, jadi kita bisa cegah, sehingga air Kali Lamong tidak bisa masuk ke Surabaya. Mudah-mudahan tidak ada apa-apa dengan tanggul kita," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Medan siaga antisipasi banjir usai rendam 10 kecamatan
Selain membangun tanggul secara konvensional, kata dia, Pemkot Surabaya juga bakal dibantu betonisasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Nantinya, Kementerian PUPR akan membangun dinding beton untuk menguatkan tanggul konvensional yang telah dibuat pemkot.
"Jadi nanti dinding betonnya itu ada di dalam atau di luar tanggul kita. Tapi bahwa kita sudah buat tanggul, karena kalau tidak kita sudah kebanjiran. Jadi kita kerjakan dulu, memang bukan dari dinding beton, tapi dari tanah," katanya.
Ia memastikan bahwa ketersediaan lahan untuk pembangunan betonisasi tanggul Kali Lamong itu telah siap sepenuhnya sehingga Kementerian PUPR bisa langsung mengerjakan ketika tahapan lelang itu rampung.
"Kita sudah siap, ketersediaan lahan sudah 100 persen punya kita sendiri. Kita juga sudah koordinasi intens dengan mereka," katanya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020