Perasaan saya senang dan agak gugup saat pengumuman, saya terharu bisa mengharumkan nama Kemensos
Jakarta (ANTARA) - Dian Inggrawati, aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Sosial yang menyandang disabilitas rungu, memenangkan lomba ASN Inspiratif 2020 dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
"Prestasi yang diraih Dian Inggrawati sangat membanggakan kami," kata Sekjen Kemensos dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Sekjen Kemensos Hartono Laras dan Kepala Biro Kepegawaian Amin Raharjo menemani Dian saat menerima piala dari Kemenpan RB di Jakarta, Senin. Hartono berharap seluruh pegawai Kemensos dapat meneladani apa yang telah dilakukan Dian.
Baca juga: Penyandang disabilitas di balai Kemensos siap masuk dunia kerja
Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) Prof Syahabuddin mengaku senang atas penghargaan yang diterima stafnya tersebut karena dapat menjadi contoh ASN lainnya di lingkungan Kemensos.
"Sebagai pimpinan tertinggi unit kerja tempat Dian bekerja tentu ini sangat membanggakan dan bisa menjadi contoh bagi ASN lainnya di Kemensos. Dian merupakan ASN yang bekerja di bagian organisasi hukum dan humas di BP3S," kata Syahabuddin.
Baca juga: Sahabat tuli mendapat pelatihan wirausaha
Meski mempunyai keterbatasan sejak lahir, dikatakan Syahabuddin Dian selalu bekerja secara profesional menyelesaikan target yang telah diberikan atasannya.
Dalam menjalankan tugas dan berkomunikasi dengan rekan kerjanya, Dian menggunakan bahasa isyarat.
"Meski Dian terlahir sebagai tuna rungu, ia tidak pernah menyerah dalam menyelesaikan tugasnya. Dia juga banyak meraih penghargaan internasional mewakili Indonesia," tambah Syahabuddin.
Baca juga: Penyandang disabilitas di Aceh butuhkan perhatian saat COVID-19
Dian sendiri mengaku tidak menyangka memenangkan penghargaan tersebut. Dalam lomba tersebut Dian berhasil menyingkirkan 732 peserta se-Indonesia.
"Perasaan saya senang dan agak gugup saat pengumuman, saya terharu bisa mengharumkan nama Kemensos," kata Dian.
Dian mengaku tidak mengingat kapan ia mendaftarkan diri untuk ikut dalam perlombaan yang dilaksanakan Kemenpan RB. Namun, yang ia ingat hanyalah saat mendaftar secara daring semangat ikut lomba.
"Saat itu saya mencoba ikut daftar melalui online. Saya punya pengalaman inspirasi dan luar biasa" imbuhnya.
Setelah semua persyaratan terpenuhi, Dian berhasil berhasil lolos seleksi secara tahap kedua.
Selanjutnya, secara bertahap Dian mempersiapkan diri dan menguatkan keyakinan untuk bisa meraih yang terbaik dalam perlombaan tersebut hingga tahap wawancara secara daring.
"Setelah selesai wawancara saya dikabari panitia dan dinyatakan lolos 10 besar. Disitu saya banyak berdoa karena saingan yang saya hadapi sangatlah berat. Mereka yang masuk dalam 10 besar mempunyai berbagai prestasi masing-masing," jelas Dian.
Dian mempersembahkan prestasi yang diraihnya untuk Kementerian Sosial RI dan ia berharap penghargaan tersebut bisa menjadi semangat seluruh ASN lainnya untuk tidak menyerah dan terus berkarya demi kemajuan Indonesia.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020