Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Silaturahim Kiai dan Pengasuh Pondok Pesantren se-Indonesia (MSKP31) KH Z Arifin Junaidi mengatakan KH Noer Muhammad Iskandar merupakan sosok yang tidak mengenal kata lelah dalam berjuang.
"Beliau siap mengobarkan apapun untuk perjuangannya," katanya saat dihubungi di Jakarta, Minggu.
Bahkan, ujar dia, almarhum rela mengorbankan banyak hal terutama demi kelancaran Majelis Silaturahim Kiai dan Pengasuh Pondok Pesantren se-Indonesia.
Baca juga: Wagub minta Ponpes Darunnajah sosialisasikan prokes kepada santri
Sebagai salah satu orang yang dekat dengan almarhum, KH Z Arifin Junaidi mengaku kehilangan sosok KH Noer Muhammad Iskandar yang meninggal sekitar pukul 13.58 WIB.
Menurut dia, sikap rela berkorban dan tidak mengenal kata lelah tersebut dapat diteladani oleh siapa saja terutama generasi muda saat kini. "Itu yang perlu diteladani dan diteruskan," katanya.
Tidak hanya dikenal tanpa lelah, pengasuh Pondok Pesantren Ashshiddiqiyah Jakarta tersebut juga diketahui senang bersilaturahim, bahkan ke daerah jauh dan terpencil sekalipun.
Dalam bersilaturahim, kiai yang akrab disapa Abah Nur tersebut tidak pernah membedakan lawan komunikasinya, baik itu dari kalangan bawah, menengah hingga tokoh penting di Tanah Air.
Ia juga menceritakan semasa hidup KH Noer Muhammad Iskandar pernah bertekad agar pesantren-pesantren di Tanah Air bisa hidup mandiri termasuk dari sisi ekonominya.
Sebelum wafat, tokoh kelahiran Banyuwangi, 5 Juli 1955 tersebut, berpesan agar pesantren yang ada di Indonesia jangan sampai terpecah belah.
"Satukan pandangan, satukan langkah jangan mau dipecah belah hanya untuk kepentingan pihak lain," ujarnya menyampaikan pesan KH Noer Muhammad Iskandar.
Baca juga: Santri internasional Ponpes Darunnajah belum bisa sekolah tatap muka
Baca juga: Pemimpin pesantren di Lebak ajak warga taati protokol kesehatan
Baca juga: Hoaks, BIN menyusup ke pesantren untuk habisi Rizieq Shihab
Pesan itu disampaikan KH Noer Muhammad Iskandar sebab khawatir melihat pesantren merupakan kelompok yang mudah percaya karena sikap berbaik sangka pada orang yang datang.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020