Jakarta (ANTARA) - Perum Produksi Film Negara (PFN) sukses menyelenggarakan Vital Voices Festival 2020, yang mengangkat isu perempuan pekerja industri kreatif dan film.
Tahun ini, Vital Voices Festival mengangkat tema "Peran perempuan Indonesia bekerja bagi Pemulihan Ekonomi Nasional, melalui industri kreatif dan film" dalam acara yang diselenggarakan pada tanggal 5 - 12 Desember 2020.
"Penyelenggaraan Vital Voices Festival 2020 merupakan salah satu program PFN dalam bertranformasi menjalankan misinya mendukung produksi konten dan film yang membangkitkan cinta dan penghargaan pada sejarah, budaya bangsa Indonesia," kata Judith J. Dipodiputro selaku Direktur Utama PFN, dalam acara penutupan Vital Voices Festival 2020 di Jakarta, Sabtu.
Judith mengatakan bahwa penyelenggaraan Vital Voices Festival sebagai upaya mendukung kemajuan industri kreatif dan film Indonesia. Terlebih industri kreatif termasuk sebagai salah satu yang menyedot banyak tenaga kerja.
"Dalam kondisi tantangan pandemi, walau tersendat dibandingkan sebelumnya tapi industri kreatif Indonesia tetap bisa bertumbuh hingga 10,8 persen," ujar Judith.
Beragam kegiatan diselenggarakan selama berlangsungnya acara Vital Voices Festival 2020, seperti workshop dan talkshow seputar industri kreatif dan film yang diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai wilayah di Indonesia dan peserta dari mancanegara.
Ada juga kegiatan lomba dengan berbagai kategori seperti film pendek, feature video, hingga vlogger anak-anak dengan hadiah jutaan rupiah.
Penyelenggaraan acara Vital Voices Festival 2020 juga mendapat apresiasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Hilmar Farid selaku Dirjen Kebudayaan Kemendikbud mengatakan peran perempuan dalam industri kreatif dan film saat ini telah menunjukkan peningkatan. Hal itu ditunjukkan dengan bertambahnya perwakilan sineas perempuan dalam ajang Festival Film Indonesia 2020 yang baru selesai diselenggarakan beberapa waktu lalu.
Penyelenggaraan Vital Voices Festival, menurut dia, juga menjadi langkah baik bagi PFN dalam hal kesetaraan gender di industri film, serta menghadirkan perspektif dan sudut pandang perempuan dalam kebudayaan.
"Dirjen Kebudayaan memiliki satu skema kebutuhan bagi pelaku kebudayaan. Di tahun depan akan ada alokasi khusus kepada perempuan pelaku kebudayaan sehingga apa yang sudah dirintis dalam festival ini bisa semakin diperkuat," kata Hilmar Farid.
Baca juga: Film berperan dalam pembentukan karakter bangsa
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020