Jakarta (ANTARA) - Pemerintah berupaya mempercepat pengembangan teknologi komunikasi maupun informatika dari sektor hulu sampai hilir akan untuk mengoptimalkan ekonomi sektor kelautan.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Platte mengatakan, akselarasi pertumbuhan ekonomi kebaharian akan dilakukan melalui penyediaan jaringan Internet di seluruh wilayah desa dan kelurahan di Indonesia paling lambat akhir tahun 2022.
“Pembangunan ini kita percepat satu dekade,” ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, sebelumnya roadmap pembangunan untuk penyediaaan sinyal 4G ditargetkan selesai pada 2032.
Baca juga: Menkominfo ingatkan pemanfaatan medium teknologi digital kepada media
Namun situasi pandemi COVID-19 mendorong Presiden Joko Widodo untuk menargetkan percepatan pembangunan jaringan Internet di seluruh kawasan dengan skema pembiayaan gabungan antara pemerintah dan kalangan swasta, dalam hal ini operator seluler.
“Kehadiran kita di wilayah perbatasan, termasuk di wilayah perairan Zona Ekonomi Eksklusif itu secara nyata terlihat melalui ketersediaan layanan telekomunikasi Indonesia di sana,” katanya.
Sebelumnya Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan menyatakan mengatakan bahwa sumber daya laut Indonesia belum digarap maksimal.
“Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan 108.000 km garis pantai terpanjang kedua di dunia, kekayaan sumber daya maritim kita belum tergarap optimal,” ujarnya pada seminar nasional bertema “Penguatan Budaya Bahari Demi Peningkatan Ekonomi Era Digital”, Kamis (10/10) lalu.
Baca juga: Kominfo dorong perempuan terjun lebih banyak ke dunia TIK
Untuk itu, Menko menyatakan, beberapa kebijakan yang akan ditempuh pemerintah ke depan mencakup pengembangan dan pemanfaatan potensi sumber daya maritim secara terintegrasi; penguatan budaya bahari, khususnya untuk generasi millennial, yang merupakan implementasi Deklarasi Djuanda;
Kemudian pemanfaatan teknologi digital untuk peningkatan ekonomi maritim; dan pengarusutamaan ekonomi maritim sebagai penggerak ekonomi nasional.
Sementara Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, R. Agus H. Purnomo, menjelaskan bahwa pelabuhan sebagai pendukung logistik nasional sudah terhubung dari Barat (Sabang) sampai ke Timur (Merauke) dan dari Utara (Tarakan) sampai Selatan (Benoa) dengan jumlah mencapai 636 pelabuhan.
Selain itu, Di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) sudah disiapkan 120 trayek kapal perintis dan 20 trayek tol laut yang dapat mengangkut baik penumpang maupun barang, agar semua wilayah dapat terhubung.
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Septriana Tangkary menambahkan, Indonesia memiliki potensi dan kekayaan laut yang sangat melimpah meliputi perikanan, pariwisata bahari, energi terbarukan mineral di dasar laut, minyak dan gas bumi, pelayaran, industri maritim dan jasa kelautan yang diperkirakan mencapai 171 miliar dolar AS per tahun.
"Oleh karena itu, membangun perekonomian Indonesia yang berbasiskan pada potensi kelautan penting untuk diwujudkan," katanya.
Pewarta: Subagyo
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020