"Listrik dipadamkan oleh PLN apabila gardu distribusi terendam air dan rumah-rumah pelanggan terendam air. Pemadaman ini bertujuan untuk menjaga keselamatan warga," kata Senior Manager Distribusi PLN UID Jawa Timur Adriansyah di Surabaya, Jumat.
Ia mengatakan, untuk wilayah yang terdampak banjir, tim PLN juga menggiatkan edukasi kepada masyarakat dan terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan ketika banjir serta upaya penanganan.
"Kami juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi banjir, menjaga keselamatan serta mengamankan peranti kelistrikan," katanya.
Adriansyah mengatakan, dalam pemadaman di Sampang total ada 16 gardu distribusi PLN ULP Sampang yang melayani 5.729 pelanggan terendam banjir, dan sementara tidak dioperasikan.
Sementara di PLN ULP Blega, enam gardu distribusi yang melayani 1.606 pelanggan dihentikan sementara aliran listriknya hingga banjir mulai surut.
"Tim PLN yang terdiri dari dua regu tim pelayanan keandalan dan satu regu pemeliharaan masih terus bersiaga di lokasi terdampak banjir guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi," katanya.
Sementara itu, PLN juga meminta kepada pelanggan setelah banjir surut, harus memastikan semua alat elektronik dan jaringan listrik dalam keadaan kering.
"PLN akan melakukan inspeksi kerusakan aset/material dan pengamanan jaringan berdasarkan aspek keselamatan ketenagalistrikan untuk dapat kembali menyalurkan energi listrik. Intinya, jangan segan berkoordinasi dengan kami jika ada potensi bahaya terkait listrik ketika terjadi banjir. Kami siap melakukan pengamanan karena tak ada yang lebih penting dari keselamatan kita bersama," katanya.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020