Kemarin kita juga mau melakukan sampel 'swab' (usap) belum kita lakukan. Ini masih direncanakan
Serang (ANTARA) - Gubernur Banten Wahidin Halim mengkaji kembali rencana pembukaan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka untuk SMA/SMK di daerah itu yang akan dilaksanakan mulai awal Januari 2021.
"Kita evaluasilah, bagaimanapun kita harus antisipasi ke depan. Karena sampai Desember ini yang terpapar belum turun-turun," katanya di Serang, Jumat.
Pihaknya sebagai pengambil kebijakan tidak ingin mengambil risiko jika kebijakan KBM tatap muka dipaksakan karena dikhawatirkan membahayakan anak-anak sekolah.
"Ya mungkin anak-anak senang sekolah tatap muka dibuka kembali. Tapi kalau membahayakan, kita sebagai pengambil kebijakan tidak mau ambil risiko," katanya.
Ia menjelaskan bahwa bisa saja kebijakan tersebut ditunda atau dikaji kembali sampai benar-benar kondisinya sudah tidak membahayakan lagi.
Baca juga: Pemkab Bangkalan hentikan KBM tatap muka SD-SMP
"Kemarin kita juga mau melakukan sampel 'swab' (usap) belum kita lakukan. Ini masih direncanakan," kata dia.
Wahidin mengakui bahwa penyebaran COVID-19 di Banten sampai Desember ini masih tetap tinggi atu belum turun.
Untuk itu, ia meminta kepada warga tetap mematuhi protokol kesehatan, yakni dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Bahkan, pihaknya juga siap menambah tempat tidur atau ruang perawatan pasien COVID-19 di RSUD Banten.
"Saat ini kapasitaanya sudah 80 persen terisi. Kalau ternyata nanti kurang, ya kita akan tambah lagi tempat tidurnya. Namun demikian saat ini masih tertangani," kata Wahidin.
Jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Banten sampai dengan Kamis (10/12), 14.899 orang positif, 2.124 masih dirawat, sembuh 12.239, dan meninggal 446 orang.
Baca juga: DPRD Yogyakarta usulkan KBM tatap muka ditunda jika COVID-19 meningkat
Baca juga: Bamsoet: Perhatikan kekhawatiran orang tua siswa soal KBM tatap muka
Pewarta: Mulyana
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020