Pekanbaru (ANTARA) - Satuan Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Riau menyatakan pemerintah pusat memberikan kuota sekitar empat juta dosis vaksin COVID-19 untuk daerah yang berjuluk "Bumi Lancang Kuning" itu.

"Riau kurang lebih dapat empat juta (dosis) vaksin," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Jumat.

Mimi Nazir mengatakan hal tersebut menanggapi vaksin Sinovac mencapai 1,2 juta dosis dari China yang sudah tiba di Indonesia pada 6 Desember lalu.

Ia mengatakan pendistribusian vaksin ke setiap provinsi merupakan ketetapan dari pemerintah pusat. Daerah yang lebih dulu mendapat prioritas vaksin, dilihat dari jumlah penduduk dan karakteristik kasus COVID-19 yang terjadi di sebuah daerah.

Baca juga: DPR minta pemerintah pastikan keamanan vaksin COVID-19

Baca juga: Vaksin Pfizer segera tiba di Kanada, Trudeau sambut "kabar baik"

"Provinsi mana yang dapat lebih dulu, itu pemerintah pusat yang punya kewenangan," katanya.

Ia mengatakan pemberian vaksin untuk awal akan diprioritaskan kepada tenaga kesehatan, tenaga pendidik, tokoh agama dan orang yang belum pernah terkonfirmasi positif COVID-19. Apabila vaksin sudah tiba di Provinsi Riau, lanjutnya, maka akan segera didistribusikan ke dinas kesehatan di 12 kabupaten dan kota.

Ia mengatakan vaksinasi COVID-19 bisa dilakukan di fasilitas kesehatan yang ditentukan seperti Puskesmas di masing-masing daerah. Mimi menilai pendistribusian vaksin ke Riau akan berlangsung pada tahun 2021, karena mulai awal tahun depan Indonesia akan menerima lebih banyak vaksin Sinovac dan bahan baku vaksinnya dari China.

"Informasinya akan ada 1,8 juta dosis vaksin pada awal Januari 2021, dan 15 juta dalam bentuk bahan bakun pada Januari nanti. Itulah yang akan jadi vaksin," katanya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, hingga Jumat siang, terdapat 21.804 kasus terkonfirmasi COVID-19 di Riau. Dari jumlah tersebut yang sembuh 19.401 orang dan yang meninggal ada 500 orang.

Sedangkan pasien yang masih menjalani perawatan di rumah sakit 698 orang, termasuk di dalamnya Gubernur Riau Syamsuar yang sudah sepekan lebih dirawat karena terpapar SARS-CoV-2. Sementara itu, pasien yang menjalani perawatan dengan isolasi mandiri sebanyak 1.205 orang.*

Baca juga: Penerima vaksin Pfizer alami lumpuh wajah, benarkah karena vaksin?

Baca juga: Sinopharm simulasi logistik, vaksin dipasarkan akhir Desember di China

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020