Langkah pemerintah itu menyusul publikasi karikatur Nabi yang berbau sentimen keagamaan dan menyakitkan mayoritas penduduk Muslim di negara tersebut, kata pejabat. Dia pun mengatakan larangan diberlakukan Sabtu malam dan diharapkan hanya untuk sementara.
Facebook minggu lalu juga dilarang oleh pengadilan di Pakistan yang juga bermayoritas penduduk Muslim karena memuat kompetisi online menggambar Nabi Muhammad. Situs video sharing YouTube juga diblokir untuk beberapa waktu.
Publikasi kartun serupa terjadi di surat kabar Denmark pada 2005 yang memicu protes keras di negara-negara Muslim. Sekitar 50 orang tewas pada 2006 atas demonstrasi kartun tersebut.
Ratusan pengunjuk rasa berbaris melalui Dhaka pada Jumat menuntut tindakan terhadap Facebook dan mereka yang telah melecehkan Nabi.
Pasukan keamanan elit dari Batalyon Aksi Cepat pada Sabtu telah menangkap seorang pria di Dhaka karena posting "menjengkelkan" bergambar para pemimpin politik di negara itu termasuk Perdana Menteri Sheikh Hasina dan pemimpin oposisi Begum Khaleda Zia.
Dia sedang diinterogasi oleh polisi, kata para pejabat.
Menurut laporan Reuters, pemblokiran Facebook menjadi isu populer diantara warga Bangladesh, khususnya anak muda.
"Ini adalah keputusan yang salah dan harus ditarik segera," kata Mohammad Zafar Iqbal, seorang profesor Ilmu Komputer Universitas Shahjalal Sains dan Teknologi kepada seorang pewawancara televisi.
"Alih-alih membekukan seluruh sistem, upaya-upaya harus dilakukan untuk menemukan dan menghukum yang bersalah."
(Adm/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010