Jakarta (ANTARA News) - Partai Persatuan Pembangunan mengutuk serangan tentara Israel atas kapal Mavi Marmara yang membawa bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Palestina.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy di Jakarta Senin mengatakan, serangan tentara Israel ini menegaskan perilaku Israel sebagai bangsa yang anti kemanusiaan dan anti perdamaian.
"Semakin jelas bahwa Israel adalah negara penghambat terwujudnya perdamaian dunia di Timur Tengah," kata Romahurmuziy.
Dikatakannya, PPP meminta kepada pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan secara bilateral maupun melalui lembaga multilateral guna menjamin keselamatan warga negara Indonesia (WNI) yang ditengarai berada di kapal Mavi Marmara.
PPP juga meminta Kementerian Luar Negeri untuk mengirim surat protes ke Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) atas serangan Israel ke jalur Gaza sebelumnya.
PPP meminta kepada Israel dan Palestina untuk mengedepankan perdamaian melalui forum dialog sekaligus menjauhi tindakan kekerasan yang akan memakan korban jiwa lebih banyak.
"PPP meminta kepada kedua negara untuk menjunjung tinggi seluruh perjanjian damai yang telah disepakati," kata Romy, panggilan akrab Romahurmuziy.
Informasi yang dihimpun, jumlah korban akibat serangan tentara Israel ke Kapal Mavi Marmara masih simpang siur akibat terputusnya informasi dari kapal pembawa relawan untuk masyarakat Palestina melalui lembaga kemanusiaan Insani Yardim Fakvi (IHH) Turki itu.
IHH merupakan lembaga kemanusiaan Turki yang menjadi koordinator tim bantuan kemanusiaan itu.
Dalam sejumlah situs internet, korban tewas semula sebutkan tiga orang kemudian berubah lagi menjadi sepuluh orang dan kini dikabarkan menjadi 16 orang namun validitas maupun identitas korban belum dapat dipastikan.
Sementara itu, sebanyak 12 WNI dikabarkan ikut menjadi relawan di kapal tersebut dan hingga kini belum diketahui nasibnya.
Ke-12 orang tersebut adalah empat relawan Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA), empat relawan Medical Emergency Recue Committe (MER-C), seorang wartawan TVOne dan tiga relawan dari Sahabat Al Aqsha-Hidayatullah
Berdasarkan informasi dari masing-masing lembaga itu, dari MER-C adalah Nurfitri Taher (Upi) yang merupakan "project officer MER-C", tenaga medis dr Arief Rachman, tenaga mekanik Nur Ikhwan Abadi, tenaga nonmedis Abdillah Onim yang akan ikut mendirikan rumah sakit di Gaza, serta wartawan TVOne Muhammad Yasin.
Empat relawan KISPA yang ikut dalam Kapal Mavi Marmara adalah Ketua KISPA H Ferry Nur SSi, Wakil Ketua Muhendri Muchtar, Humas Hardjito Warno, serta relawan KISPA Okvianto Baharuddin.
Sedangkan tiga relawan dari Sahabat Al Aqsha-Hidayatullah adalah Surya Fahrizal (jurnalis www.hidayatullah.com), Santi Soekanto, dan Dzikrullah Ramudya.
(T.R024/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
lo orang islam.....pnya akal, pikiran, iman, gunakan hati nurani mu to memberiakan kepada relawan yang berani datang k GAZA.....jng cm bisa ngomel aja,,,,,,,....
namanya jg kodok java..cocok dg comment-nya, ga mutu,,g bisa hargai pendapat org lain. mengerikan..coba mikir kl negaramu dan saudara-saudaramu mati dibantai? seneng?..setidaknya ikut berdoa semoga kekacauan yg dilakukan zionis itu cepat berakhir