Jakarta (ANTARA) - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan mayoritas kader murni menang di Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020 Jawa Timur menjadi bukti kaderisasi yang dilakukan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri berjalan dengan baik.

"Pilkada 2020 ini menjadi bukti bahwa proses kaderisasi PDI Perjuangan yang seperti diamanahkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri terus berjalan dengan baik," kata Hasto dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis.

Rakyat Indonesia lanjut dia merasakan sendiri bagaimana proses kaderisasi terstruktur itu telah melahirkan sosok pemimpin yang dianggap berhasil.

Sosok pemimpin seperti Presiden Joko Widodo, Tri Rismaharini, Ganjar Pranowo, Hendrar Prihadi, Abdullah Azwar Anas, dan lainnya.

Bagi PDI Perjuangan, lanjut dia kaderisasi dilakukan agar kader punya standar etika dan moral yang baik, serta memiliki militansi yang memegang tanggung jawab kerakyatan, agar rakyat bisa hidup lebih baik dan lebih bermartabat.

Kemudian, bagi para calon kepala daerah terpilih, PDIP lanjut Hasto berpesan bahwa kepercayaan rakyat harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

"Kami meminta agar terus berdisiplin sebagai kader murni PDI Perjuangan yang bertugas di pemerintahan, akan terus melakukan perbaikan dan memastikan kehadiran partai adalah sebagai obor penerang bagi rakyat," katanya.

Pihaknya kata Hasto menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengurus, kader, dan simpatisan partai di Jawa Timur, serta terima kasih kepada masyarakat yang mempercayakan pilihannya kepada kader murni partai di 11 kabupaten kota di provinsi tersebut.

"Dari 7 incumbent, berdasarkan hasil pilkada ini karena menang jadi naik memiliki kader di 11 kabupaten kota," ucapnya.

Berdasarkan laporan terakhir dari pemantauan hitung cepat maupun real count, serta pengumpulan data oleh Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN), PDIP memenangkan 11 dari 19 pilkada yang dilaksanakan di Jawa Timur. Kemudian, ke 11 pasangan itu, kader murni partai menjadi kandidatnya.

"Jadi kami tak sekedar menjadi pengusung, namun kader murni PDI Perjuangan memang benar-benar menjadi kepala daerah karena memenangkan pilkada kali ini. Sebagai catatan, pilkada pada penduduk tiga besar Jawa Timur berhasil dimenangkan PDI Perjuangan," kata Hasto.

Sebagai contoh kader murni yang menang, menurut dia di Sumenep, PDI Perjuangan mendukung pasangan Ach Fauzi berpasangan dengan Dewi Khalifa. Ach Fauzi adalah kader murni partai dan menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep.

Sementara Dewi merupakan Ketua Muslimat Sumenep. Pasangan itu sama-sama mengikuti sekolah partai yang dilaksanakan sebelum pelaksanaan pilkada.

Pasangan ini diusung bukan hanya oleh PDI Perjuangan. Tapi juga oleh partai politik lain seperti Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Atau, contoh lain lanjut Hasto di Kabupaten Malang, PDI Perjuangan mengusung Sanusi sebagai calon bupati yang berpasangan dengan Didik Gatot Subroto.

Sanusi ini adalah bupati petahana, sementara Didik adalah kader murni PDI Perjuangan, menjabat sebagai Ketua DPC Kabupaten Malang.

"Kabupaten Malang setelah 10 tahun kembali ke PDI Perjuangan," kata dia lagi

Pasangan kader murni yang menjadi pemenang itu juga didukung oleh partai lain yakni Golkar, Nasdem, Gerindra, PPP, dan Partai Demokrat.

"Kami sangat gembira karena kemenangan kader murni PDI Perjuangan seperti ini, akhirnya turut juga menaikkan angka persentase kemenangan bagi partai politik lain," ujar Hasto.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020