Tujuan digelarnya webinar tersebut adalah untuk menyebarluaskan informasi mengenai potensi ekspor produk-produk unggulan hasil karya pengusaha kecil dan menengah di Bali

Kuala Lumpur (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali menggelar Webinar Promosi Perdagangan Bali – Malaysia Utara (Penang, Kedah, Perlis) secara virtual, Kamis.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Konjen RI Penang Bambang Suharto, sedangkan Penang State Executive Council (Exco) for Trade & Industry and Entrepreneurial Development, Dato’ Abdul Halim bin Hussain memberikan kata sambutan.

Sebagai panelis adalah Atase Perdagangan RI di Kuala Lumpur Rifah Ariny, Kepala Disperindag Bali I Wayan Jatra, CEO dan Founder Indoma Sdn Bhd, Tan Yeow Beng.

Webinar dihadiri oleh sekitar 48 orang pengusaha Indonesia dan Malaysia khususnya dari wilayah kerja KJRI Penang yaitu Penang, Kedah, dan Perlis.

Baca juga: Konjen RI dorong produk UKM tembus pasar Malaysia

"Tujuan digelarnya webinar tersebut adalah untuk menyebarluaskan informasi mengenai potensi ekspor produk-produk unggulan hasil karya pengusaha kecil dan menengah di Bali," ujar Bambang Suharto.

Penang dan Bali sebagai daerah tujuan wisata sama-sama sangat terdampak dengan adanya pandemik COVID 19.

Oleh karena itu, ujar dia, perlu upaya bersama untuk mencari alternatif dalam membantu dan meningkatkan upaya bagi pemulihan perekonomian Bali dan Penang.

Bambang Suharto juga menyampaikan Penang memainkan peran utama dan merupakan pintu gerbang bagi ekspor-impor Indonesia ke Malaysia Utara, dalam hal ini Penang, Kedah, dan Perlis.

Baca juga: Konjen RI: Volume perdagangan Indonesia-Malaysia terus meningkat

Sementara itu Exco for Trade & Industri and Entrepreneurial Development, Dato’ Abdul Halim bin Hussain menyampaikan pentingnya meningkatkan kerja sama ekonomi antara Penang dengan Indonesia, khususnya di bidang perdagangan, pariwisata, dan investasi.

Webinar ini diselenggarakan dalam momentum yang tepat setelah para pemimpin negara-negara di Kawasan Asia dan Pasifik menandatangani perjanjian kerja sama ekonomi regional RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership).

Diharapkan para pelaku bisnis di Bali dan Penang dapat memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh adanya perjanjian kerja sama ekonomi regional tersebut dalam upaya meningkatkan perdagangan Indonesia dan Malaysia.

Baca juga: Pangsa pasar produk Mamin di Malaysia diharapkan meningkat

Atase Perdagangan KBRI Kuala Lumpur Rifah Arini menjelaskan peluang dan tantangan beberapa komoditas ekspor dalam memasuki pasar Malaysia, khususnya dalam hal harga, kualitas, dan logistik.

Sedangkan Kadisperindag Bali menyampaikan bahwa perekonomian Bali yang bertumpu pada pariwisata kini tengah terpukul mengingat 56 persen GDP Bali berasal dari sektor pariwisata. Namun Bali juga memiliki potensi lain di sektor pertanian dan sektor kerajinan.

Pada kesempatan tersebut, CEO dan Founder Indoma Sdn Bhd menyampaikan best practices berbisnis dengan pengusaha Indonesia termasuk peluang dan tantangannya. Tan Yewo Beng menyampaikan komoditas ekspor Bali yang berpotensi diekspor ke Penang, seperti produk spa aromatik, kerajinan tangan dan seni batu, serta dekorasi Bali.

Baca juga: RI-Malaysia-Thailand cetak ribuan UKM Halal berorientasi ekspor

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020