Briptu Alamsyah, merupakan korban penganiayaan yang dilakukan Stevanus Merne yang terjadi Rabu (9/12) di kampung Anggreso, Mamberamo Raya.
Wakapolda Papua Brigjen Pol Mathius Fakhiri di Jayapura, Kamis, mengatkan Briptu Alamsyah yang terkena panah di tangan sebelah kanan sempat dibawa ke rumah sakit di Kasonaweja dan kondisinya saat ini stabil.
Dari laporan yang diterima insiden itu berawal saat korban bersama rekan-rekannya melakukan patroli dalam rangka pengecekan TPS.
Baca juga: Kasus ancaman Panwas Distrik Mamberamo jadi perhatian Bawaslu
Baca juga: Dorinus-Andi apresiasi kinerja KPU-Bawaslu Mamberamo Raya
Baca juga: Kapolda Papua: Sengketa Pilkada jangan diselesaikan pakai kekerasan
Saat berpatroli Iptu Yeri Somalinggi mendapat informasi dari anggota yang melaksanakan pengamanan yang melaporkan terjadi keributan di TPS 01 Kampung Anggreso sehingga anggota brimob yang di BKO ke Polres Mamberamo Raya menuju TKP.
Setibanya di TKP, masyarakat menyerang dengan menggunakan panah, parang dan tombak hingga menyebabkan Briptu Alamsyah terkena panah di tangan.
Diduga penyerangan yang menyebabkan terjadinya keributan di TPS 01 akibat pelaku mengkonsumsi dan terpengaruh miras.
Selain melakukan penyerangan, warga juga membawa lari kotak suara, kata Fakhiri.
Dari laporan yang diterima, masyarakat minta agar Kadistrik Mamberamo Tengah dan Sekretaris Kampung Anggreso untuk mengambil kotak suara tersebut, katanya.
Dari laporan yang diterima, masyarakat minta agar Kadistrik Mamberamo Tengah dan Sekretaris Kampung Anggreso untuk mengambil kotak suara tersebut, katanya.
Kasusnya ditangani Polres Mamberamo Raya dan secara keseluruhan keamanan dan ketertiban di wilayah itu relatif aman dan terkendali, kata Wakapolda Papua Brigjen Pol Mathius Fakhiri.
Pewarta: Evarukdijati
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020