Bekasi (ANTARA News) - RSU Kota Bekasi, Jawa Barat, masih kekurangan 240 tempat tidur untuk memenuhi standar Depkes yakni 600 tempat tidur pasien didasarkan jumlah penduduk daerah itu yang mencapai 2,4 juta lebih.

Wakil direktur RSU Kota Bekasi, dr. Anthony D Tulak, di Bekasi Minggu mengatakan, sekarang telah dibangun ruang tambahan di gedung RSU yang sebelumnya tiga lantai menjadi empat lantai dengan kapasitas 46 tempat tidur.

"Kita harapkan kedepan Pemkot mengalokasikan tambahan dana untuk membangun kekurangan ruangan tersebut. Pengembangan bangunan vertikal masih dimungkinkan hingga beberapa lantai lagi," ujarnya.

Anthony yang juga ketua ikatan dokter Indonesia Kota Bekasi itu menegaskan, penambahan ruangan yang memuat 46 tempat tidur itu telah menghabiskan dana sebesar Rp1,2 Miliar.

Ruangan tersebut kini sudah selesai namun belum bisa dimanfaatkan akibat tempat tidur untuk pasien rawat inap belum datang.

Dengan tempat tidur yang ada sekarang, seringkali pasien tidak bisa dirawat inap di RSU akibat seluruh tempat tidur sudah terisi penuh.

"Kadang pasien termasuk dari kalangan kurang mampu akhirnya memilih RS lain akibat kapasitas sudah terisi penuh. Bila tempat tidur sudah mencukupi sebanyak 600 diharapkan bisa menampung seluruh pasien yang akan dirawat inap," ujar dokter spesialis paru itu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, dr. Retni Yonti menyatakan selain penambahan kapasitas tempat tidur RSU Kota Bekasi juga dilengkapi peralatannya dan pada 2010 telah ada peralatan CT-Scan untuk mendeteksi penyakit bagian dalam organ tubuh, sementara sebelumnya telah dibeli peralatan lafaroscopy untuk membantu kegiatan operasi besar.

"Pada 2010 ada dana sebesar Rp8 miliar yang sebagian digunakan untuk membeli peralatan medis sementara lainnya untuk penambahan ruang rawat inap. Peralatan medis harganya mahal-mahal hingga pengadaannya dilakukan bertahap," ujarnya.

Untuk peralatan seperti cuci darah sudah ada beberapa unit mesin haemodialysa yang diperlukan bagi pasien gagal ginjal.

Ia mengatakan, ketersediaan peralatan modern sangat diperlukan dalam teknologi kedokteran sekarang selain kemampuan dari tenaga medis memberikan obat yang tepat untuk penyembuhan pasien.

Bagi bayi yang memerlukan perawatan di RSU setempat, kini sudah tersedia ruangan gawat darurat terpisah karena sebelumnya bercampur dengan pasien dewasa, dan kapasitasnya terus ditingkatkan.

"Kita bahkan kini telah memiliki dokter spesialis penanganan bayi (perinatologi) yang siap membantu mengobati pasien dengan perawatan lebih baik," ujarnya.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010