Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) menuntaskan target BBM Satu Harga di 243 titik pada HUT Pertamina ke-63.
VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan meski diterpa pandemi Covid 19, Pertamina terus bergerak menyelesaikan berbagai penugasan Pemerintah untuk melayani kebutuhan energi nasional, salah satunya dengan menuntaskan target pembangunan lembaga penyalur BBM Satu Harga.
“Di tengah kondisi pandemi Covid 19, memang terdapat beberapa kendala dan keterbatasan dalam proses pembangunan. Namun alhamdulilah, berkat kerja keras dan semangat Perwira Pertamina untuk melayani energi ke seluruh pelosok tanah air, Pertamina mampu mempersembahkan BBM Satu Harga sebagai kado HUT ke-63 dengan memastikan penyaluran BBM di wilayah 3T semakin meluas,” ujar Fajriyah dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: BPH Migas-Pertamina targetkan bangun 500 SPBU baru daerah 3T pada 2024
Sejak mendapat penugasan dari Pemerintah untuk membangun lembaga distribusi di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil), periode 2017 – 2019, sebanyak 160 titik telah diselesaikan Pertamina. Sepanjang tahun 2020, Pertamina telah membangun dan mengoperasikan BBM Satu Harga di 83 titik.
Sebanyak 83 titik tersebut tersebar di Aceh 1 titik, Riau & Kepulauan Riau 3 titik, Sumatera Utara 4 titik, Sumatera Selatan 3 titik, Lampung 3 titik, Bengkulu 1 titik, NTB 6 titik, NTT 7 titik, Kalimantan Barat 3 titik, Kalimantan Selatan 2 titik, Kalimantan Timur 1 titik, Kalimantan Utara 4 titik, Sulawesi Tengah 3 titik, Sulawesi Selatan 2 titik, Maluku & Maluku Utara 20 titik, Papua & Papua Barat 20 titik.
Fajriyah menambahkan, hingga 2024 sesuai roadmap, Pertamina menargetkan pembangunan BBM Satu Harga mencapai 500 titik. Hal ini merupakan wujud nyata dari komitmen Pertamina untuk membantu Pemerintah dalam mewujudkan energi berkeadilan.
Baca juga: Pemerintah jadikan migas bukan barang mewah bagi masyarakat pedalaman
“Kami optimis pada periode 2021 – 2024 target pembangunan BBM Satu Harga sebanyak terus bertambah, sehingga masyarakat dapat menikmati harga BBM yang lebih terjangkau,” katanya.
Sejak mulai beroperasinya lembaga penyalur BBM Satu Harga, masyarakat tidak lagi harus merogoh kocek yang besar untuk mendapatkan bahan bakar minyak. Perubahan harga dari Solar dan Premium dari sekitar Rp 10.000 bahkan di wilayah timur Indonesia mencapai 100.000 untuk 1 liter, kini masyarakat dapat membeli BBM dengan harga sama dengan daerah lain yaitu premium Rp 6.450 per liter dan produk solar seharga Rp 5.150 per liter.
Pada SPBU 3T ini, tersedia produk Premium, Pertalite, Pertamax untuk gasoline dan Solar, Dexlite, untuk produk gasoil.
Demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan BBM, Pertamina memanfaatkan hampir semua moda transportasi mulai udara, laut dan darat. Bagi wilayah yang sulit dijangkau dengan moda darat atau mobil tangki, seperti di Kalimantan dan Papua, Pertamina menggunakan alternatif pengangkutan BBM jenis Pesawat ATR dengan kapasitas 4.000 liter. Bagi wilayah kepulauan, Pertamina memanfaatkan moda kapal laut.
“Penggunaan moda pesawat dan kapal laut itu setelah dilakukan pengiriman BBM dengan mobil tangki dari titik suplai Integrated Terminal di wilayah terdekat dengan lembaga penyalur,” kata Fajriyah.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020