Jakarta (ANTARA) - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) melibatkan industri lokal untuk kebutuhan perawatan sejumlah tempat olahraga (venue) bertaraf internasional di Jakarta.
"Karena ada penugasan bahwa pengelolaan kita harus cari terobosan-terobosan untuk membiayai diri sendiri (secara mandiri). Kita tidak bisa selamanya mengandalkan dana pemerintah daerah maupun pusat," kata Direktur Utama PT Jakpro Dwi Wahyu Daryoto di Jakarta.
Dwi mengemukakan perawatan venue olahraga di Jakarta, di antaranya Jakarta International Velodrome, Jakarta International Stadium dan Jakarta International Equestrian Park memerlukan biaya perawatan.
Dwi mencontohkan fasilitas Velodrome sebagai lintasan sepeda bertaraf internasional di Rawamangun, Jakarta Timur, memerlukan biaya perawatan yang mencapai ratusan miliar rupiah.
"Untuk Velodrome karena ini menggunakan kayu lintasannya berasal dari Siberia, ini tingkat kelembapannya dan suhunya harus dijaga dengan standar internasional supaya tidak melengkung," katanya.
Untuk itu pendingin ruangan (AC) harus dihidupkan selama 24 jam agar kayu di lintasan sepeda tidak mengalami pemuaian.
"Total biaya perawatan bisa miliaran lah. Itu untuk di Velodrome saja. Untuk estimasi biaya listrik sebulan saja Rp700 juta, belum kebersihan dan tim keamanannya," kata Dwi.
Baca juga: DPRD DKI nilai positif memukimkan kembali warga terdampak proyek JIS
Baca juga: Pembangunan JIS masuk tahap pemasangan rumput hybridSelain itu, PT Jakpro juga perlu mempersiapkan pembiayaan serupa untuk kebutuhan venue lainnya seperti JIS yang ditargetkan rampung pembangunan fisiknya pada Oktober 2021 serta Equestrian di Pulomas.
Berangkat dari tuntutan tersebut, Jakpro berupaya mengembangkan sayap usaha komersial melalui kerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat.
KONI sebagai institusi yang menaungi olahraga, kata Dwi, saat ini memiliki peran pembinaan terhadap pengusaha industri olahraga lokal lewat produk Patriot.
"Peran sport industry inilah yang nanti kita harapkan bisa menutup biaya operasional minimal 100 persen untuk pengelolaan dan perawatan venue di Jakarta," kata Dwi.
Produk Patriot akan berperan sebagai sponsor pertandingan, iklan, konser musik dan lain sebagainya untuk mendorong antusiasme pengunjung baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Komitmen tersebut dikelola bersama Jakpro dan KONI lewat penandatanganan kesepahaman (MoU) bertempat di lantai 12 Gedung KONI Pusat kawasan GBK, Jakarta Pusat, Kamis siang.
Baca juga: Jakpro cairkan ganti untung untuk 23 KK Kampung Bayam Jakarta Utara
Baca juga: Jakpro pindahkan 382 pohon dari Taman BMWPenandatanganan kerja sama dilakukan oleh Dirut PT Jakpro Dwi Wahyu Daryoto dengan Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman.
Perwakilan Tim Patriot, Mochtar Sarman menambahkan produk olahraga seperti sneakers, jersey, tumbler dan lainnya sudah bukan lagi bagian dari aktivitas olahraga, tapi sudah menjadi bagian penting sehari-hari masyarakat.
"Merchandise tidak hanya menjadi bagian olahraga tapi bisa buat sekolah, jalan-jalan ke mal sampai ke kantor," katanya.
KONI sudah menjual barang dagangan (merchandise)Patriot yang telah diterima masyarakat dan sedang memperluas kembali distribusi supaya bisa dibeli dengan mudah.
Hasil penjualan, kata Mochtar, berkontribusi tidak hanya kepada pemerintah melalui KONI, tapi juga memfasilitasi pengembangan mandiri dalam sektor olahraga dan gaya hidup.
Agenda seremoni KONI Pusat dan PT Jakpro yang digelar secara virtual itu turut diikuti oleh perwakilan Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Managing Director of Labosport Asia Pacific Oliver Decroqo.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020