Washington (ANTARA News) - Pemimpin Hamas Palestina, Khaled Meshaal, Jumat mengatakan kelompok tidak mempunyai masalah dengan Amerika Serikat, namun menyebut Israel sebagai "kendala" bagi perdamaian di Timur Tengah.
"Kami tak punya masalah apapun dengan Amerika Serikat atau dengan kepentingan-kepentingan Amerika," kata Khaled Meshaal dalam wawancara dengan televisi PBS.
"Amerika adalah negara besar, adidaya," katanya melanjutkan, sebagaimana dikutip dari AFP.
"Tetapi kepentingannya tak harus membiayai kepentingan-kepentingan negara dan bangsa lain di kawasan ini," katanya.
Dia mengimbau pemerintah Presiden Barack Obama untuk "menangani dengan kenyataan ini" ketimbang menekan bangsa Palestina.
AS mendukung "persoalan-persoalan sulit" Israel, kata pemimpin Hamas itu menambahkan.
"Jika Amerika menginginkan demokrasi dan hak asasi manusia (HAM), pihaknya hendaknya memberikan hak yang sama kepada rakyat di kawasan ini," katanya.
Hamas menguasai kekuasaan di Gaza pada Juni 2007, setelah mengalahkan gerakan sekuler Fatah yang dipimpin Presiden Mahmud Abbas.
Hamas menyapu beberapa kota besar Palestina dalam pemilihan lokal terakhir yang diselenggarakan antara 2004-2005.
Gerakan juga mencatat kemenangan besar pada pemilihan parlemen pada 2006.
Namun hingga gerakan ini masih termasuk dalam daftar hitam sebagai organisasi teroris oleh Uni Eropa dan AS.
Israel dan Mesir telah menutup Jalur Gaza dari semua kegiatan, kecuali bantuan kemanusiaan mendasar sejak Hamas - yang berikrar akan menghancurkan negara Yahudi itu dan dimasukkan dalam daftar hitam kelompok teroris oleh negara-negara Barat - mengambil alih kekuasaan pada Juni 2007.
(H-AK/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010