Islamabad (ANTARA News/AFP) - Pakistan dan Iran pada Jumat menandatangani persetujuan "jaminan kedaulatan" yang meratakan jalan ke penyelesaian proyek pipa gas 7,5 miliar dolar dalam empat tahun mendatang.

Pipa gas sepanjang 900 kilometer (560 mil) akan dipasang antara Asalooyeh, di Iran selatan, dan Iranshahr, dekat perbatasan Pakistan, dan akan mengalirkan gas dari ladang minyak di Iran selatan.

Menteri Perminyakan Pakistan, Syed Naveed Qamar mengatakan kepada wartawan setelah upacara penandatanganan di Islamabad, bahwa pada mulanya pipa gas itu dipasang antara Iran, Pakistan, dan India, tetapi kemudian membatalkannya pada tahun lalu.

"Saya sungguh gembira setelah 17 tahun lamanya proyek ini akhirnya dimulai. Ini akan membantu kami menghasilkan energi untuk pertumbuhan industri kami," kata Qamar tentang Penjualan Gas dan Persetujuan Pembelian antara kedua negara ini.

Qamar menambahkan, "Iran telah meyakinkan kami bahwa mereka akan menyelesaikan proyek ini antara dua setengah hingga tiga tahun, lebih dahulu dari yang direncanakan."

Gas yang diimpor -- yang volumenya diperkirakan hampir 20 persen dari produksi gas kini Pakistan -- akan diperuntukkan kepada sektor listrik.

Pembangkitan tenaga listrik melalui gas akan menghasilkan penghematan tahunan "yang berarti" ketika dibandingkan dengan bahan bakar lainnya, kata pernyataan Kementerian Perminyakan.

Pasokan dikontrak selama 25 tahun, kata pernyataan tersebut, yang diperbarui selama lima tahun berikutnya.

Sementara semua syarat lainnya diselesaikan, proyek ini kini siap memasuki tahap penyelesaian, kata Kementerian Perminyakan ini.

"Sebagaimana rencana pelaksanaan proyek sekarang, aliran gas ditargetkan pada akhir 2014.

"Biaya modal di pihak Pakistan diperkirakan, 1,65 miliar dolar". (M012/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010