Mamuju (ANTARA News) - Aktivis Celebes Development Watch (CDW) Provinsi Sulawesi Barat menanggapi ditemukannya kembali bocah di Kabupaten Mamuju yang di tubuhnya yang luka berkembang biak ulat, karena tidak mendapatkan perawatan medis.
"Tiga kasus bocah dengan luka yang ditumbuhi ulat merupakan bukti tidak maksimalnya pelayanan kesehatan yang dilakukan pemerintah di Kabupaten Mamuju," kata Direktur Eksecutive CDW Provinsi Sulbar, Amran, di Mamuju, Jumat.
Bocah dengan luka berulat yang ditemukan di Mamuju diantaranya Harnita (12), warga Desa Sese, Kelurahan Simboro Kepulauan (Simkep), Kabupaten Mamuju, yang sudah tujuh hari ini dirawat di RSUD Mamuju.
Kemudian Edy bocah 14 bulan warga Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju serta Ummi Darmianty warga Desa Tarinding, Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa yang berbatasan dengan Kabupaten Mamuju juga luka di kepalanya ditumbuhi ratusan belatung.
Bocah tersebut rata-rata sebelumnya mengalami luka biasa, namun karena tidak dirawat secara medis kemudian lukannya infeksi dan berubah menjadi bisul akhirnya berulat akibat kotor.
Ia mengunkapkan dengan kasus tersebut berarti pemerintah masih mengabaikan masalah kesehatan di wilayah ini, karena masih banyak masyarakat, khususnya di wilayah terpencil yang tidak mendapatkan pelayanan medis.
"Ini sungguh memiriskan, karena masyarakat belum mendapatkan pelayanan medis di tengah gencarnya pemerintah di Mamuju mengkampanyekan kesehatan gratis yang berbanding terbalik dengan kondisi masyarakat yang ada yang justru kesehatannya masih memprihatinkan," katanya.
Karena, lanjutnya, kampanye program gratis Pemkab Mamuju, hanya merupakan slogan belaka karena tidak disertai dengan bukti nyata yakni pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu.
"Kami menyoroti Pemkab Mamuju, yang selalu menganggap telah berhasil mengangkat derajat kesehatan masyarakat dengan kesehatan gratis, padahal itu adalah program nasional pemerintah, karena yang terjadi justru masyarakat masih kesulitan mendapatkan pelayanan medis," katanya.
Ia mengaku prihatin dengan kondisi sebagian masyarakat di Kabupaten Mamuju yang tidak mendapatkan pelayanan medis tersebut sehingga mengalami infeksi dan mengakibatkan tubuhnya ditumbuhi ulat.
"Mungkin masih banyak bocah belatung lainnya yang ada di Mamuju yang belum ditemukan dan belum sempat di publikasikan di media," katanya. (MFH/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010