Manila (ANTARA News) - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo di Manila, Jumat membahas penyelesaian konflik di Mindanao, Filipina Selatan.
Kehadiran JK ke Manila diundang sebagai pembicara Konferensi Internasional Negosiator untuk penyelesaian konflik Filipina selatan.
Pada kesempatan itu, JK berbagi pengalaman dalam menyelesaikan konflik Aceh, Poso dan Ambon secara damai melalui perundingan Helsinki dan Malino.
Dalam konferensi tersebut, hadir juga negosiator perundingan Palestina, Prof Omar Dajani, konflik di Sudan-Nuruledin Sati, Gerry Kelly untuk perundingan Irlandia Utara serta David Gorman dari Center Humanitarian Dialog.
Indonesia termasuk salah satu negara ASEAN yang diminta oleh kedua belah pihak Pemerintah Filipina dan MILF.(*)
(T.J004/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
pecahan dari MNLF. MILF pimpinan Abu Sayaf terus memperjuangkan pemisahan Mindanao. banyak kekerasan terjadi atas konflik berdarah disana,termasuk penculikan orang asing dsb.nya.
Rakyat didaerah konflik yg hidupnya susah jadi bertambah susah dan penuh rasa takut. Mereka sangat mendambakan perdamaian! Saya berharap sekali Bpk.Yusuf Kalla dapat berperan dalam lawatan beliau ke Manila ini. Tahun 2008 saya pernah menjadi interpreter beliau bertemu dng Menhan RRC. Pak JK sangat karismatik sekali
Suasana ini sangat saya rasakan dengan seringnya keluar utk makan malam bersama Brigjen.Pepino,Brigjen.Aqlani Maza dan juga salah seorang Jenderal dari MNLF tanpa pengawalan berlebihan. Tapi sebelum perjanjian perdamaian, saya berenang di pantai dengan Brigjen.Pepino disiang hari saja masih dikawal ketat beberapa tentara dng senjata M-16.
Maka alangkah indahnya arti perdamaian itu! Namun setelah tahun 2000, suasana memanas lagi dan terjadi konflik antara pihak pemerintah dengan MILF yaitu
yg mengepalai Perwakilan Komite Tingkat Menteri 6 Negara OKI markasnya di Zamboanga city juga.
Dari pertemanan ini saya sempat 2 kali bertemu dengan Prof.Nur Misuari yaitu Ketua MNLF yg saat itu sudah menjabat sbg Gubernur di daerah otonomi muslim Mindanao.
Setelah perjanjian perdamaian tercapai dan atas jerih upaya dari team monitoring Kontingen Garuda XVII-3 yg di komandani Brigjen.TNI Aqlani Maza dan wakilnya Kolonel Anton Biantoro, maka suasana di Mindanao pd umumnya sangat kondusif.
Kemudian saya juga berteman dengan Komandan dari Kontingen Monitoring Perjanjian Perdamaian Garuda XVII-3 Brigjen TNI Aqlani Maza