Jenewa (ANTRA News/Reuters) - Prancis akan menjadi tuan rumah Euro 2016 setelah mengungguli saingannnya, Turki, dan Italia dalam pemungutan suara UEFA, Jumat. Presiden Prancis Nicolas Sarkozy tampak pada upacara untuk mendukung pencalonan negaranya, saat Prancis, yang sudah dua kai menjadi tuan rumah Piala Dunia, untuk ketiga kalinya ditunjuk sebagai tuan rumah turnamen tersebut.

Turki mencalonkan diri untuk menyelenggarakan turnamen besar sepak bola pertama, sedangkan kesempatan Italia sirna setelah menuai kecaman terhadap pencalonan mereka sehubungan dengan kunjungan inspeksi UEFA.

Berbagai masalah dan penundaan-penundaan di Polandia dan Ukraina, yang secara bersama akan menyelenggarakan Euro 2012, mungkin telah membuat Komite Eksekutif UEFA untuk menghindari memilih Turki.

Pemerintah Turki telah berjanji akan menginvestasikan satu miliar euro (1,23 miliar dolar AS) semuanya dalam dana masyarakat, dan pembangunan stadion-stadion untuk event tersebut. Turnamen sepak bola eropa tersebut juga memerlukan dana 20 miliar euro untuk prasarana transport nasional, termasuk kereta api berkecepatan tinggi.

Anggaran Prancis untuk stadion-stadion adalah 1,7 miliar euro, yang sebesar 39 persennya berasal dari investasi masyarakat. Peninjauan UEFA terhdap pencalonan tersebut mengatakan sekitar setengah dari dana swasta yang diperlukan telah dijamin.

Prancis sebelumnya menjadi tuan rumah Kejuaran Eropa tahun 1960 -- suatu turnamen mini yang hanya diikuti empat tim -- dan event 1984, yang dijuarai Prancis dengan kapten Michel Platini, presiden UEFA sekarang ini.

Platini duduk berdampingan dengan Sarkozy saat presentasi penacolan itu.

Sarkozy mengatakan Pranis ingin menjadi tuan rumah event tersebut karena masalah ekonomi di seluruh dnia.

"Saat saya berbicara dengan Federasi Sepak Bola Prancis, kami bertanya pada diri sendiri akan kami ingin menjadi calon di tengah-tengah krisis," katanya pada upacara presentasi Prancis.

"Tetapi, olahrga merupakan jawaban terhadap krisis tersebut. Ini karena kami dalam keadaan krisis dimana kami memerlukan olahraga. Tidak ada yang lebih kuat daripada olahraga dan, dalam olahraga, tidak ada yang lebih kuat daripada sepak bola," katanya.(*)

(Uu.S005/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010