Surabaya (ANTARA) - Pilkada serentak di Jawa Timur yang digelar 9 Desember 2020 dilaksanakan di 19 daerah yang terdiri dari tiga kota dan 16 kabupaten.

Ke-3 kota tersebut yakni Kota Surabaya, Kota Blitar, Kota Pasuruan. Sedangkan 16 Kabupaten yang menggelar pilkada yakni Banyuwangi, Blitar, Mojokerto, Kediri, Gresik, Jember, Lamongan, Malang, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, dan Tuban.

Bila dirinci, Pilkada 2020 di Jatim berlangsung di 386 kelurahan dan 4.789 desa dengan jumlah pemilih (DPT) 18.615.199 orang/jiwa terdiri atas 9.186.196 laki-laki serta 9.428.993 perempuan yang menggunakan hak pilihnya di 48.607 TPS.

Beragam kejadian unik, menarik hingga memprihatinkan terjadi selama berlangsungnya coblosan di 3 kota dan 16 kabupaten yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 2020 di Provinsi Jawa Timur, Rabu.

Menarik, misalnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memborong dawet, bubur dan rujak usai menyalurkan suaranya di Pilkada Surabaya.

"Ini saya kasih Rp600 ribu, saya borong semuanya, ya. Bagikan ke orang-orang yang habis mencoblos," ujarnya usai mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS) 25, yang berlokasi bersebelahan dengan rumahnya di Jalan Jemursari VIII, Kecamatan Wonocolo, Surabaya.

Khofifah bahkan membawa tempat sendiri yang terbuat dari karton sebagai tempat dawet, bubur dan rujak untuk dibagikan kepada warga usai menyalurkan hak suara.

"Biar higienis, saya bawa sendiri wadahnya dari rumah. Ayo silakan ambil sendiri-sendiri," ucap mantan Menteri Sosial itu kepada para warga setempat.

Usai mencoblos, Khofifah bersama Pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur meninjau pelaksanaan pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020.

"Kami ingin melihat langsung pelaksanaan Pilkada berjalan lancar, sekaligus memastikan penerapan protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19," ujar Khofifah.

Turut dalam peninjauan tersebut Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Ketua KPU Jatim Choirul Anam, Kabinda Jatim Brigjen TNI Syafei Kusno, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, serta beberapa Kepala OPD Pemprov setempat.

Pada titik pertama, rombongan meninjau TPS 8 di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

Khofifah meninjau TPS 8 untuk mengecek pelaksanaan protokol kesehatan yang ada di TPS tersebut, sekaligus juga meninjau bilik khusus yang disiapkan KPPS untuk pemilih bersuhu tubuhnya di atas 37,3 derajat celsius.

Secara khusus, Khofifah juga mengapresiasi langkah KPPS yang menjalankan protokol kesehatan dengan baik.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu menyebut bahwa langkah ini memang harus dilakukan di tiap TPS untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Memang KPPS harus tegas dan menjalankan protokol kesehatan ketat. Ini hajat kita bersama, ini tugas kita juga untuk memastikan kesehatan masyarakat terjaga," tutur-nya.

Selanjutnya, Gubernur Khofifah beserta rombongan melanjutkan peninjauan di TPS 10 di Jalan Sultan Agung Kelurahan Purutrejo, Kota Pasuruan.

Sementara Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan istri, Arumi Bachsin menggunakan hak pilihnya di Pilkada Trenggalek 2020 dengan mencoblos di TPS 003, Kelurahan Surondakan, Kabupaten Trenggalek, Rabu.

Tiba di lokasi pencoblosan sekitar pukul 08.35 WIB, Emil dan Arumi langsung menuju KPPS 003 Kelurahan Surondakan dengan terlebih menjalani protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, menggunakan sarung tangan plastik sekali pakai yang disediakan panitia, serta menjaga jarak dengan pemilih lain yang lebih dulu mengantri.

Usai mencoblos, Emil berharap seluruh rangkaian Pilkada Serentak di 19 kabupaten/kota di Jatim berjalan lancar, partisipasi tinggi dan yang lebih penting penerapan protokol kesehatan agar momentum pesta demokrasi yang berjalan tidak memicu penambahan kasus COVID-19 yang akhir-akhir ini menunjukkan tren peningkatan.

"Sebagaimana harapan yang disampaikan Bapak Kapolda (Jatim) saat menggelar pertemuan ibu Gubernur (Jatim) dan jajaran forkopimda, titik beratnya ada tiga. Pertama partisipasi pemilih yang (tetap) tinggi, (pelaksanaan coblosan) menjalankan protokol kesehatan, serta pilkada berjalan aman dan lancar," tutur Wagub Emil saat dikonfirmasi wartawan.

Emil yang juga mantan Bupari Trenggalek ini berharap masyarakat yang memiliki hak pilih menggunakan hak suaranya dalam pilkada serentak kali ini.

Usai mencoblos, Emil segera bergegas bergerak ke Kabupaten Kediri untuk melakukan pemantauan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di daerah lain bersama Wakapolda Jatim dan jajaran Forkopimda.

Pemilih meninggal dunia

Sementara yang memprihatinkan, terjadinya pemilih meninggal saat menggunakan hak pilihnya di Trenggalek, Blitar dan Malang.

Di Trenggalek seorang pemilih meninggal dunia saat baru sampai di TPS 003 Desa Karanganyar Kecamatan Pule. Suminem (74), nama pemilih yang dilaporkan meninggal itu, jatuh pingsan saat baru turun dari boncengan sepeda motor Bejo (30), anaknya yang juga hendak menggunakan hak pilih di TPS yang sama.

Mengetahui ibunya pingsan, Bejo dibantu sejumlah warga dan petugas sempat melarikan Suminem ke Puskesmas Pule, namun nyawanya tidak tertolong. Suminem meninggal sebelum mencoblos.

Seorang pemilih di TPS 7, Desa Soso, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, diketahui terjatuh pingsan lalu meninggal dunia sesaat setelah memberikan hak suaranya.

"Tadi yang bersangkutan memberikan hak suaranya sekitar jam 09.00 WIB, datang mencoblos dan keluar TPS. Saat keluar TPS pingsan, dibawa pulang dan meninggal dunia," ungkap Petugas Panwas Kecamatan Gandusari, Fajar Kolis.

Dari keterangan keluarganya, kata Fajar yang bersangkutan mempunyai riwayat sakit jantung dan darah tinggi. Sekarang jenazahnya sudah di rumah duka. Ia diketahui bernama Joko Santoso.

Kejadian sama, seorang warga Kabupaten Malang dilaporkan meninggal dunia pada saat akan menggunakan hak suaranya di TPS di wilayah Penarukan, Kecamatan Kepanjen.

Kapolres Malang AKBP Hendri Umar mengatakan bahwa salah seorang warga Kabupaten Malang tersebut sempat pingsan pada saat berada di TPS. Kemudian, pada saat dibawa ke rumah sakit, warga tersebut dilaporkan meninggal dunia.

"Ada satu kejadian di Kepanjen, tepatnya di Penarukan, itu ada seorang pemilih yang baru saja tiba di TPS tiba-tiba pingsan di tempat, kemudian dibawa ke rumah sakit dinyatakan meninggal dunia," ucap Hendri.

Selain itu ada TPS yang terpaksa dipindah, setelah ada tetangga meninggal dunia."Petugas kami melaporkan ada TPS lokasinya dipindah. Tapi pindah-nya tidak terlalu jauh hanya berjarak sekitar 100 meter dari TPS semula," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Blitar Abdul Hakam Sholahuddin.

Ia mengungkapkan pemindahan itu dilakukan pada Selasa (8/12) petang, sehingga tidak sampai mengganggu pelaksanaan pemberian hak suara di Pilkada Kabupaten Blitar yang berlangsung 9 Desember 2020.

TPS awalnya didirikan di KBIH Al Kamal, Desa Kunir, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, namun karena ada warga di sekitar tempat itu meninggal dunia akhirnya dipindah. Ia belum mengetahui warga tersebut meninggal karena terpapar COVID-19 atau sakit lainnya.

Sedangkan di Sidoarjo, ada kejadian cek-cok mulut antara warga dengan salah satu petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di TPS 015 Bulusidokare Sidoarjo.

Peristiwa itu terjadi karena diduga ada oknum KPPS yang mengarahkan warga untuk memilih salah satu pasangan calon pada pemilihan kepala daerah di kabupaten setempat.

"Saya emosi ada kecurangan dalam Pilkada di Sidoarjo, ada oknum KPPS mengarahkan untuk coblos nomor 2 kepada calon pemilih yang akan mencoblos," kata Tanto seorang warga yang protes pada petugas KPPS tersebut.

TPS Unik

Sementara yang unik, beberapa TPS yang dibuat oleh kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) diharapkan dapat mendongkrak partisipasi pemilih di Pilkada Jember 2020.

"Ada beberapa TPS unik untuk menarik simpati warga, agar datang menyalurkan hak pilihnya di TPS setempat," ujar Komisioner KPU Jember Andi Wasis.

Ia mengatakan petugas KPPS di TPS 25 Desa Tamansari, Kecamatan Wuluhan melakukan atraksi kuda lumping sebelum dilaksanakan pemungutan suara untuk menarik simpati masyarakat.

Tidak hanya itu, TPS 03 di Desa Mangaran, Kecamatan Ajung juga menghias TPS-nya dengan sepeda kuno dan aksesoris yang menarik, sehingga diharapkan warga berbondong-bondong datang untuk menyalurkan hak pilihnya.

Pelaksanaan Pilkada di 19 Kab/Kota di Jatim juga menjadi perhatian petinggi Dewan Perwakilan Daerah. Dalam kesempatan itu, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyerukan berlangsungnya pilkada damai dalam pelaksanaan.

"Pilihlah pemimpin yang amanah," ujarnya usai menyalurkan hak suara dalam Pilkada Surabaya.

LaNyalla memberikan hak suaranya di TPS 032 Balai RT Wisma Permai Barat II, Kota Surabaya.

Senator asal daerah pemilihan Jawa Timur itu berharap agar Surabaya mendapat pemimpin terbaik dan prosesnya berlangsung aman, lancar serta damai.

"Yang jelas, khusus Surabaya semoga terpilih pemimpin yang benar-benar amanah untuk lima tahun ke depan," ucap mantan Ketua Umum PSSI tersebut.

Pilkada Serentak di Jatim diwarnai juga calon tunggal yang harus rela melawan kotak kosong, yaitu Pilkada Kabupaten Kediri dan Kabupaten Ngawi.

Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020