menghindari sepeda motor yang nyelonong di depan, membuat truk oleng kemudian terguling
Jakarta (ANTARA) - Lalu lintas di Jalan Raya Ahmad Yani, Pulogadung, Jakarta Timur, mengalami kemacetan panjang akibat satu unit truk bermuatan air mineral dalam kemasan terguling usai menabrak pembatas jalur TransJakarta, Rabu sore.
"Saya hindari motor. Mobil saya oleng. Kalau enggak dihindari, pasti motor yang saya tabrak," kata pengendara mobil boks ekspedisi yang terguling, Siroy (34) di lokasi kejadian.
Baca juga: Bina Marga Jakarta Pusat perbaiki jalan di 36 titik
Kendaraan bernomor polisi B 9800 XY itu terguling sekitar pukul 16.30 WIB saat terjadi peningkatan volume lalu lintas saat jam pulang kerja.
Kendaraan yang dikemudikan Siroy bergerak dari arah toko di kawasan Jatinegara menuju ke arah Condet, Jakarta Timur.
Saat melaju di lajur cepat, tiba-tiba satu unit sepeda motor memotong jalur mobil sehingga Siroy terkejut dan membanting stir ke arah kanan hingga menabrak pembatas jalur bus TransJakarta.
Baca juga: Normalisasi dua titik saluran air Jalan Panjang capai 60 persen
Kendaraan pun terguling dengan posisi empat rodanya menghadap samping. Muatan botol air mineral tidak sampai berhamburan.
Kejadian itu mengakibatkan arus lalu lintas yang mengarah ke Cawang mengalami kemacetan sepanjang satu kilometer.
Petugas lalu lintas yang berada di lokasi kejadian mengarahkan pengendara melintas jalur Bus TransJakarta, sebab dua lajur Jalan Ahmad Yani tertutup kendaraan yang terguling.
Baca juga: Kemacetan di KM50 JORR Cakung akibat jalan tertutup peti kemas
"Saya dan kenek aman tidak ada luka serius hanya lecet saja," katanya.
Petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur mengevakuasi kendaraan menggunakan satu unit mobil derek.
Setelah seluruh muatan dikosongkan dari dalam boks mobil dan dipindah ke mobil lainnya, kendaraan yang terguling ditarik ke posisi normal untuk dievakuasi.
Peristiwa ini dalam penanganan petugas kepolisian dari Satuan Lalu Lintas Polrestro Jakarta Timur.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020