Sebab, akibat dari semburan lumpur tersebut membuat tanah bebatuan yang berada di sekitar lokasi tergenang hingga seluas 10 meter persegi. Hingga, kini semburan lumpur terus keluar meski dengan volume kecil.
Sebelum fenomena alam ini terjadi terlebih diawali suara gemuruh dari lokasi. Kemudian warga memeriksa suara gemuruh tersebut. Ternyata, suara aneh ini muncul dari dalam tanah yang diikuti dengan gelembung air bercampur lumpur.
Semburan ini tidak hanya muncul di satu titik saja, melainkan ada sepuluh titik yang mengeluarkan lumpur. Dari lumpur tersebut juga timbul bau menyengat hingga membuat warga menutup hidung.
Tanah lokasi munculnya semburan ini merupakan milik perusahaan pengeboran migas (minyak dan gas) di Blok Madura yakni SPE Petroleum.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat, K.H. Khoiri Abdul Aziz, mengatakan, akibat peristiwa itu pihaknya menolak terhadap rencana pengeboran yang akan dilakukan SPE Petroleum.
"Sebab, warga khawatir semburan lumpur yang terjadi di Sidoarjo bakal menimpa Bangkalan. Lebih baik mencegah daripada mengobati," kata Khoiri, di lokasi semburan, Jumat.
Khoiri menambahkan, meski pembebasan lahan sudah dilakukan oleh SPE Petroleum, namun sebagian warga masih ada yang keberatan, apalagi setelah munculnya gelembung air yang bercampur lumpur tersebut.
"Kalau ini benar-benar dibor bisa terjadi seperti di Sidoarjo nantinya. Saat ini saja sudah seperti ini," kata Khoiri.
Saat ini banyak warga di wilayah Kecamatan Konang berdatangan ke lokasi lahan yang yang kini mengeluarkan gelembung air bercampur lumpur tersebut dan berbau menyengat tersebut.
Belum ada pihak berwenang yang menjelaskan tentang peristiwa ini, karena masih dilaporkan kepada aparat desa setempat. (Ant/K004)
Pewarta: Ardianus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010