Muna (ANTARA) - Polres Muna mengimbau pendukung dan pasangan calon bupati dan wakil bupati tidak konvoi meluapkan euforia kemenangan guna menghindari berkumpulnya massa dalam jumlah yang banyak untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Kami melakuakan upaya awal yaitu mengimbau supaya dari masing-masing paslon untuk bisa menahan diri dan bisa memberikan pemahaman kepada simpatisannya untuk tidak melakukan hal-hal yang berkaitan yang sifatnya euforia sesaat yang mena dalam penghitungan suara," kata Kepala Polres Muna, AKBP Debby A Nugroho, di Muna, Rabu.

Baca juga: Kepala Polres Pohuwato bubarkan kerumunan massa rayakan kemenangan

Ia menyampaikan, polisi berpatroli guna mengantisipais relawan atau simpatisan dari pasangan calon melakukan konvoi atau kegiatan euforia itu. "Dan pada pukul 15.00 Wita kita juga melaksanakan apel untuk menghalau atau mengeliminir kegiatan-kegiatan dari masing-masing paslon ketika meluapkan euforia sebagaimana mengklaim kemenangan masing-masing," ujarnya.

Baca juga: TNI-Polri di NTB larang konvoi kemenangan Pilkada

Ia menyatakan, polisi melakukan berbagai upaya antisipasi yakni melakukan operasi gabungan baik dari TNI-Polri untuk mencegah situasi tetap baik. "(Jika ada gesekan) kami tetap menggunakan apa yang menjadi atensi, apabila ingin mengganggu pesta demokrasi ini akan berhadapan dengan proses hukum," katanya.

Untuk mengamankan Pilkada Kabupaten Muna, Polres Muna dibantu Satuan Brimob Nusantara pengiriman dari Polda Lampung, satu kompi Brimob Polda Sulawesi Tenggara, satu pleton Dalmas Polda Sulawesi Tenggara, dan dibantu satu peleton Batalion 725/Woroagi.

Baca juga: Warga NTT diingatkan tak gelar konvoi setelah pemungutan suara

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020