Bogor (ANTARA News) - Kepolisian Resor Bogor menerjunkan sekitar 150 aparatnya untuk mengantisipasi kemacetan pada libur panjang akhir pekan di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Ratusan polisi itu disiagakan untuk mengatur arus lalu lintas di 40 titik rawan kemacetan di jalur Puncak, kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor, Ajun Komisaris Polisi, Hendra Gunawan, saat dihubungi, Jumat.
Hendra mengatakan, kepadatan arus sudah terlihat sejak Kamis (27/5). Banyak warga yang usai bekerja langsung menuju puncak lebih awal agar tidak terkena macet.
Libur panjang dimulai pada Jumat-Sabtu-Minggu (28-30/5), dimanfaatkan warga kota untuk berlibur, bertepatan dengan peringatan Hari Raya Waisak 2554 pada Jumat (28/5).
Sementara itu, Jumat pagi kepadatan arus mulai terlihat dari arah Jakarta menuju Puncak. Arus padat lancar terlihat dari arah tol Jagorawi hingga Simpang Gadok, sementara dari arah Cianjur menuju Jakarta juga padat lancar.
Namun kepadatan arus tidak menyebabkan macet total, puluhan kendaraan masih dapat berjalan dengan kecepatan 15 km per jam, para petugas memberlakukan sistem buka tutup terpenggal di titik-titik padat macet di kawasan Puncak.
"Kita akan memberlakukan sistem satu arah (one way) jika situasi sudah tidak memungkinkan (situasional), tapi biasanya kita berlakukan sore hari sekitar jam 15.00 WIB," jelas Hendra.
Adapun titik rawan kemacetan yang akan diberlakukan sistem buku tutup diantaranya, kawasan Pasir Angin, Megamendung, Cimori, Taman Wisata Matahari, Lokawiratama dan Pasar Cisarua.
Kasat mengimbau bagi pengunjung dan pengendara kendaraan bermotor untuk mewaspadai kawasan rawan macet dan rawan kecelakaan.
"Waspadai juga jalur rawan kecelakaan seperti Gunung Mas, Riung Agung, Mesjid At Taun dan Mel Rimba. Di kawasan ini terdapat tanjakan dan tikungan tajam, hati-hati kala hujan turun," himbaunya.
Selain itu, Kasat juga mengimbau para pengguna jalan untuk mematuhi aturan dan rambu-rambu yang berlaku. Agar kemacetan tidak menjadi parah dengan adanya kendaraan yang parkir di pinggir jalan.
(T.KR-LR/A041/S026)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010