Paris (ANTARA News/AFP) - PM Israel Benjamin Netanyahu Kamis mengatakan ia siap untuk melangkah lebih cepat ke pembicaraan langsung dengan Palestina dan akan menyampaikan masalah itu pada pertemuannya dengan Presiden AS Barack Obama pekan depan.

"Kami ingin melangkah secepat mungkin ke pembicaraan langsung karena masalah yang kami hadapi dengan Palestina dapat dipecahkan dengan damai dan dapat diatur jika kami duduk bersama," kata Netanyahu pada wartawan di Paris.

Pemimpin Israel itu akan pergi ke Gedung Putih, Selasa, untuk pembicaraan dengan Obama mengenai cara-cara untuk memulai pembicaraan langsung yang macet 18 bulan lalu di tengah perselisihan tajam soal perluasan permukiman Yahudi.

Langkah diplomatik penting terjadi Rabu ketika kepala staf Gedung Putih Rahm Emanuel menyampaikan undangan pada Netanyahu dari Obama, ketika dalam kunjungan pribadi ke Jerusalem.

"Cara anda dapatkan perdamaian adalah mengapatkan pihak-pihak itu duduk secara langsung dan membicarakan mengenai perdamaian dan merundingkan perdamaian," kata pemimpin Israel itu menyusul pembicaraan di istana Elysee dengan Presiden Nicolas Sarkozy.

Netanyahu di Paris untuk menerima secara resmi undangan bagi Israel untuk masuk Organisasi untuk Pembanguan Ekonomi dan Kerjasama (OECD), kelompok ekonomi-ekonomi kaya.

Ia mengatakan Sarkozy "telah membicarakan beberapa cara yang Prancis dapat bantu untuk mempercepat proses pembicaraan itu", tapi tidak emberikan perincian.

Obama dan Netanyahu terakhir mengadakan pertemuan langsung pada Maret dan menurut laporan bentrok soal pembanguan permukiman Israel, yang Washington katakan telah merusak upayanya untuk melancarkan pembicaraan dekat tak langsung antara Israel dan Palestina.

Pembicaraan tidak langsung pertama disetujui Maret, tapi prakarsa itu macet dalam beberapa hari ketika Israel mengumumkan rencana untuk membangun 1.600 rumah pemukim di Jerusalem timur.

Pekan lalu, Netanyahu dan presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu dengan utusan AS George Mitchell sebagai bagian dari pembicaraan dekat itu.

"Kami sekarang telah memulai pembicaraan dekat, tapi saya pikir ada konsensus luas bahwa kami akan melangkah ke pembicaraan langsung," kata Netanyahu.

Obama juga mengundang Abbas untuk berkunjung pada Juni dalam upaya terakhirnya untuk menghidupkan kembali pembicaraan langsung.

Pemimpin Israel itu melukiskan Sarkozy sebagai "teman dekat" dan mengatakan ia telah memberi penjelasan singkat padanya mengenai upaya Prancis dengan negara besar Barat lainnya untuk mendesakkan resolusi sanksi dengan kata-kata keras yang ditujukan terhadap Iran. (S008/K004)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010