PBB, New York (ANTARA News) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengimbau para pemerintah kota di seluruh dunia menyiapkan diri menghadapi resiko bencana alam mengingat kondisi bumi yang terus rentan terhadap bencana.
Imbauan tersebut disampaikan melalui kampanye yang digelar PBB dalam upaya memperkuat ketahanan wilayah-wilayah perkotaan melalui tema "Membuat Kota Menjadi Tangguh: Kotaku Menyiapkan Diri".
"Kota yang tangguh beserta penduduknya akan mendapatkan manfaat jika menerapkan aksi-aksi perkotaan dalam mengurangi resiko (bencana alam, red)," kata Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Penurunan Dampak Bencana, Margareta Wahlstrom, seperti dikutip Markas Besar PBB di New York, Kamis.
Kampanye itu sendiri diluncurkan menyusul terjadinya gelombang bencana alam beresiko tinggi belakangan ini seperti gempa bumi dahsyat di Haiti serta letusan gunung berapi di Islandia --yang sempat melumpuhkan aktivitas penerbangan di kawasan Eropa.
Kampanye akan berjalan selama dua tahun dengan target membuat pemerintah-pemerintah kota di seluruh dunia menjalankan 10 langkah membuat kota mereka berdaya tahan tinggi terhadap resiko bencana alam.
Langkah-langkah tersebut termasuk investasi pemerintah kota dalam memperkuat sistem saluran pembuangan air guna mengurangi terjadinya banjir.
Langkah lainnya antara lain adalah investasi di bidang perencanaan tata kota, infrastruktur, pengamanan gedung dan pembuatan sistem-sistem peringatan dini soal bencana.
Menurut PBB, kampanye tersebut akan secara resmi diluncurkan akhir pekan ini di Bonn, Jerman, dan menurut rencana akan dihadiri oleh lebih dari 1.000 pemimpin pemerintahan kota dari seluruh dunia.
Peluncuran akan diikuti oleh lima walikota, yaitu dari Bonn (Jerman), Mexico City (Meksiko), Saint Louis (Senegal), Karlstad (Swedia), Larreynaga-Malpaisillo (Nikaragua) serta Albay (Filipina).
Kelima kota itu akan menjadi pihak pertama yang menyatakan tekad untuk menjalankan setidaknya salah satu dari 10 langkah upaya pengurangan resiko bencana alam. (TNY/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010