Pameran virtual diikuti 500 pondok pesantren dengan produk makanan, minuman, aksesoris, fesyen, kerajinan, produk pertanian dan perkebunan, peternakan dan berbagai produk unggulan pondok pesantren lainnya
Bandung (ANTARA) - Acara Temu bisnis dan Pameran Virtual One Pesantren One Product (OPOP) Tahun 2020 yang digelar oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat yang berlangsung pada 5-8 Desember 2020 berhasil membukukan transaksi Rp21,02 miliar.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat, Kusmana Hartadji, Rabu, mengatakan Temu Bisnis dan Pameran OPOP menampilkan 500 pondok pesantren yang lolos audisi tahap I sebagai peserta pameran.
Kusmana mengatakan pada Temu Bisnis dan Pameran Virtual OPOP tersebut menjadi ajang untuk mempertemukan antara pembeli, investor, dan mitra usaha pengusaha sukses, untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan produk pondok pesantren peserta pameran.
Baca juga: Konsisten cetak wirausaha, Kemenperin lanjutkan program Santripreneur
"Pameran virtual diikuti 500 pondok pesantren dengan produk makanan, minuman, aksesoris, fesyen, kerajinan, produk pertanian dan perkebunan, peternakan dan berbagai produk unggulan pondok pesantren lainnya," kata dia.
"Proses temu bisnis digelar secara daring dan langsung, panitia mengundang para perwakilan Indonesia di luar negeri untuk kurasi produk yang dibutuhkan," lanjut Kusmana.
Dalam acara tersebut, Dinas KUK Jabar memperkenalkan inovasi dan transformasi digital yaitu website untuk transaksi jual-beli produk OPOP melalui situs opop.jabarprov.go.id.
Baca juga: Kemenperin konsisten bina santri berwirausaha
"Di website tersebut ada kegiatan pameran produk OPOP online sehingga bisa disaksikan secara internasional. Di situs itu juga akan memudahkan transaksi karena akan tersambung langsung antara penjual dan pembeli di aplikasi WhatsApp," ucapnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengatakan pesantren menyimpan potensi yang besar sebagai penggerak ekonomi masyarakat. Ridwan Kamil mengatakan hingga saat ini 1.500 pesantren mengikuti Program OPOP.
"Ke 1500-an pesantren Alhamdulillah sekarang sudah punya bisnis dan berhasil selama pandemi karena dibimbing oleh Pemprov Jabar untuk memulai program wirausaha dan go digital," kata Ridwan Kamil.
Baca juga: Kemenperin bina lebih dari 8.000 santri untuk jadi wirausaha baru
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020