"Kalau simbol negara ini duluan vaksinasi tentu masyarakat akan merasa aman dan nyaman untuk ikut divaksin," kata Nevi Zuairina di Padang, Rabu.
Baca juga: Bio Farma: Tenaga kesehatan jadi prioritas vaksinasi Covid tahap awal
Secara pribadi ia siap untuk ikut dalam proses vaksinasi itu jika memang kebijakan pemerintah mengarah ke sana.
Meski demikian, berdasarkan kebutuhan ia menilai orang-orang yang berada di garis terdepan, misalnya tenaga kesehatan, kepolisian, TNI dan guru-guru juga harus didahulukan.
Ia mengatakan saat ini sudah masuk 1,2 juta dosis vaksin ke Indonesia dan kemungkinan akhir Desember 2020 vaksinasi sudah bisa dilakukan. "Semakin cepat semakin baik agar pandemi ini juga cepat berakhir," katanya.
Nevi menyebut akan ikut memperjuangkan agar harga vaksin itu nantinya tidak terlalu mahal. Sesuai dengan kemampuan masyarakat. Bahkan, jika memungkinkan diberikan secara gratis, setidaknya bagi warga kurang mampu.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan jatah vaksin untuk Sumbar sementara ini sekitar 35 ribu dosis dan sedang menunggu distribusi dari pusat.
Baca juga: Survei 16 persen publik tolak vaksinasi, Erick: Kita tidak paksa
Baca juga: Pemerintah siapkan vaksin untuk tenaga medis hingga masyarakat miskin
Prioritas orang yang akan divaksin, menurutnya, akan disesuaikan dengan keputusan pemerintah pusat. "Kita ikut apa kata pemerintah pusat," ujarnya.
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020