"Saat itu saya sedang dalam perjalanan dari Batam ke Jakarta. Saat membaca berita di sebuah media online, saya sempat tercengang," kata Priyo Budi Santoso kepada pers di Gedung DPR, Jakara, Rabu.
Dikatakannya, terpilihnya Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat melalui kongres di Bandung pada 21-23 Mei lalu, menunjukkan terjadi proses sangat dahsyat.
Terpilihnya Anas Urbaningrum, kata dia, membalikkan paradigma publik terhadap kepemimpinan partai politik besar.
"Karena, partai politik besar biasanya dipimpin oleh kader sangat senior yang telah memiliki banyak pengalaman," kata Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Golkar ini.
Priyo mencontohkan, di Partai Golkar sendiri masih mengutamakan kader sangat senior yang memiliki banyak pegalaman sebaai ketua umum.
Menurut dia, Partai Demokrat adalah partai terbesar saat ini yang sangat memperhitunkan segala sesiuatunya dalam kontestansi Pemilu baik legislatif maupun Presiden.
Terpilihnya Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat 2010-2015, kata Priyo, bisa memecahkan kebekuan antara kader senior dan kader muda pada tampuk pimpinan partai politik.
"Selama ini terjadi kebekuan dalam proses alih generasi pada kepemimpinan partai politik," kata Priyo.
Terpilihnya Anas yang baru berusia 41 tahun, menurut Priyo, bisa membawa preseden terhadap generasi muda bahwa pada usia muda pun bisa berharap menjadi ketua umum partai politik.
Anas terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2010-2015 pada kongres di Bandung yag berakhir pada Minggu (23/5).
Anas menang setelah mengungguli dua rivalnya, Marzuki Alie dan Andi Mallarangeng.
(T.R024/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
