Stok beras pada penghujung 2020 ini cukup banyak sekitar 25.000 ton, jumlahnya akan terus ditambah sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk mencemaskan kekurangan kebutuhan pokok itu.

Palembang (ANTARA) - Persediaan beras di 17 kabupaten dan kota dalam Provinsi Sumatera Selatan cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga tiga bulan ke depan.

"Stok beras pada penghujung 2020 ini cukup banyak sekitar 25.000 ton, jumlahnya akan terus ditambah sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk mencemaskan kekurangan kebutuhan pokok itu," kata Asisten Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Sumsel, Yohannes H Toruan di Palembang, Selasa.

Dia menjelaskan secara umum provinsi ini mengalami surplus beras, dan untuk mempertahankan kondisi tersebut pihaknya terus mendorong sejumlah daerah sentra produksi tanaman pangan tersebut untuk meningkatkan produksi.

Beberapa daerah Sumsel yang menjadi sentra produksi beras yakni Kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ilir, dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur.

Bahkan Kabupaten Banyuasin pada tahun ini menjadi penghasil beras terbesar ke-4 nasional, kata Yohanes.

Sebelumnya Bupati Banyuasin, Askolani Jasi mendorong petani setempat meningkatkan surplus beras yang berhasil dicapai dalam beberapa tahun terakhir di atas 100 ribu ton.

"Petani telah mampu mengantarkan kabupaten ini sebagai penghasil beras terbesar ke-4 nasional, dengan peningkatan surplus beras yang lebih besar diharapkan dapat memperbaiki peringkat sekaligus taraf ekonomi petani," ujarnya.

Untuk meningkatkan surplus beras, pihaknya mendorong petani memperluas areal tanam dengan mencetak sawah baru serta mengoptimalkan sawah yang dimiliki selama ini.

"Kabupaten ini masih memiliki lahan yang cukup besar untuk perluasan areal tanam padi, untuk itu pemkab telah menyiapkan sejumlah program guna membantu petani seperti menyediakan alat berat dan bibit unggul," ujar bupati.

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020